Mohon tunggu...
little fufu
little fufu Mohon Tunggu... Jurnalis - Pembelajar aktif

manusia freedom yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bercengkerama dengan Fauna, Bercengkerama dengan Imajinasi

2 November 2020   20:17 Diperbarui: 2 November 2020   20:27 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Lihato toh, rusa tutul itu lo badane kayak di kasih stipo yang kayak punyanya Mba Fafa itu lo!", begitulah reaksi Putra ketika melihat rusa tutul untuk pertama kalinya secara langsung.  

Kemudian gajah, dimana dia menganalogikan gajah ketika mengambil makanan nya yang menggunakan belalainya ituseperti vacuum cleaner. Hewan selanjutnya adalah zebra, dimana warna kulitnya dianalogikan seperti jalan raya yang berwarna hitam dan terdapat garis-garis pembatas berwarna putih. Sebenarnya masih ada lagi, hanya saja 3 hewan tersebut dapat mewakili apa yang ingin saya bahas disini.

Mendengar pernyataan-pernyataan tersebut seketika menggiring pikiran saya pada suatu kesimpulan, bukankah ini ada kaitanya dengan salah satu mata kuliah saya, yaitu "Pengembangan Bakat dan Kreativitas Anak Usia Dini" yang mana tepat pada saat itu sedang membahas tentang "Konsep dasar pengembangan kreativitas melalui Eksplorasi". Mengapa demikian? 

Rasionalisasinya begini, ketika kita sedang mengunjungi Taman Safari, kegiatan tersebut dapat disebut sebagai bentuk eksplorasi kita terhadap lingkungan alam. Nah, korelasinya cerita diatas dengan materi tersebut terletak pada bagaimana Putra dapat menganalogikan apa yang dia lihat dengan sesuatu yang cocok dengan hal tersebut. 

Putra mendapatkan stimulasi dari luar, yaitu lingkungan Taman Safari yang kemudian stimulas tersebut dapat ditangkap dengan baik melalui reaksi Putra yang secara spontan nyeletuk analogi-analogi tersebut. Untuk seusianya melakukan hal tersebut adalah sesuatu yang mengagumkan. Bagaimana dia dapat menangkap sinyal stimulus dengan baik. 

Analogi disini dapat dikatakan sebagai bentuk kreativitas. Analogi merupakan bentuk kreativitas dalam berpikir. Saya pernah membaca beberapa tulisan yang mana disana menjelaskan bahwa kegatan membuat perumpamaan tersebut dapat mengajak seseorang untuk memasuki dunia yang bisa dibilang tidak masuk akal, bermain bersama imajinasi, menciptakan cara baru untuk melihat sesuatu, mengekspresikan diri melalui ungkapan tersebut, dan bisa menjadi cara unik seseorang untuk menyelesaikan masalah.

Jika ingin meningkatkan kreativitas anak, orang tua dapat menggunakan berbagai pendekatan atau cara, salah satunya adalah dengan mengajak anak mengeksplorasi lingkungan luar untuk mendapatkan berbagai macam informasi baru untuk anak. Semakin banyak yang anak ketahui maka semakin banyak pula sumber referensi anak di dalam otak. Bahkan jika ingin dapat berpikir kreatif perlunya stimulus yang dapat memancing anak untuk berpikir kreatif.

Bingung ingin mengajak anak berlibur sambil belajar dimana? Mungkin Taman Safari dapat menjadi jawaban. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun