Mohon tunggu...
little fufu
little fufu Mohon Tunggu... Jurnalis - Pembelajar aktif

manusia sanguin melankolis yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengganti Frame "It's Okay Not To be Okay"

5 Oktober 2020   11:50 Diperbarui: 5 Oktober 2020   12:26 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Terbentur, terbentur, terbentuk"

Selama kita hidup, tidak mungkin tidak akan mendapati yang namanya masalah atau problem, itu pasti adanya. Jika setiap masalah muncul lalu menghindarinya, maka sama saja proses pembelajaran dalam hidup berada pada posisi yang stuck. Bukanya justru dapat menghilangkan masalah, tetapi malah menumpuk masalah. Bukankah begitu?

Kalau dalam dunia games, pasti akan didapati rintangan-rintangan di setiap levelnya. Semakin tinggi levelnya, maka tingkat kesulitan juga bertambah. Tapi itu semua dimulai dari level 1, level yang paling mudah atau dasar. Bisa disebut sebagai level perkenalan games. 

Sama hal nya dengan masalah kehidupan, tanpa kita sadari masalah yang kita temui itu ber-genre dan dari waktu ke waktu tingkat kesulitan nya pun tentu akan bertambah. 

Contoh genre yang saya maksud seperti genre percintaan, genre keuangan, genre pertemanan, genre keluarga, genre pendidikan, dan lain-lain. Maksudnya bagaimana?

Sebagai contoh, saya akan mengambil genre pendidikan. Untuk bisa menyelesaikan soal aljabar, siswa harus belajar simbol-simbol dalam aljabar terlebih dahulu. Dari sini, insight akan hadir ketika anak telah mempelajari dan mencoba menyelesaikan soal terkait simbol-simbol aljabar. 

Meskipun hasil pengerjaan nya tidak benar, setidaknya anak paham tentang konsep dalam menyelesaikan aljabar tersebut. Keyword nya adalah mengerti. Jadi, jangan takut ketika menghadapi masalah, masalah ada untuk dijadikan pembelajaran. 

Pengalaman dalam menyelesaikan masalah dapat menjadi perantara penemuan insight. Hadapi masalah dengan versi kita, karena setiap dari kita memiliki cara masing-masing untuk menyelesaikanya.

Dari penjabaran diatas, mungkin ini adalah saat yang tepat untuk saya mengkategorikan postingan tersebut sebagai salah satu postingan yang memiliki power. Postingan yang mampu mengantarkan saya berpikir sejauh ini, dan tentunya mendobrak comfort zone diri sendiri. 

Kiranya melalui tulisan ini dapat memberikan insight tentang bagaimana semestinya respon kita ketika mendapati masalah. Haruskah kita menghindarinya? Atau menghadapinya? Itu hak masing-masing, ini pandangan saya. Bagaimana dengan kalian? Mari bertukar pikiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun