Mohon tunggu...
MN Aba Nuen
MN Aba Nuen Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pengajar pelosok yang jatuh cinta pada quotation "menulisalah, agar engkau dicatat peradaban," Surel:noyatokan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Debatnya Biasa Saja

18 Januari 2019   06:49 Diperbarui: 18 Januari 2019   07:06 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Respon Prabowo  mengejutkan, karena Ia mengatakan tidak yakin dengan data ICW itu, dan menyatakan sepanjang rakyat masih menginginkan dan sesuai hukum, tidak masalah, apa lagi korupsinya tidak seberapa jumlahnya.

Sebaliknya, ketika mendapat giliran, pasangan Prabowo menanyakan respon Jokowi atas perbedaan pendapat para menteri dalam mengimport beras, jawaban Jokowi juga mengejutkan. 

Ia mengatakan bagus jika para menteri berbeda pendapat, karena itu mencerminkan adanya kontrol lintas kementrian. Pertanyaan berikut soal pengangkatan pejabat publik yang berafiliasi dengan parpol, Jokowi sekali lagi tidak mempermasalahkan jika memang berkompeten dan transparan. 

Keseruan memang cukup terlihat pada segmen tanya jawab ini, sayangnya secara kuantitas jumlah pertanyaan dan tanggapan juga terbatas. Secara umum, jalannya debat belum terlalu memuaskan masyarakat Indonesia. 

Pada debat kedua,  waktu berbicara sepertinya mesti diperpanjang, agar para pasangan bisa mengelaborasi sedetail mungkin visi misi, program dan ide-ide mereka untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan. 

Bukan tidak mungkin, banyak pemilih menjadikan momentum debat sebagai wahana menentukan pilihan, jika demikian maka mestinya debat menyajikan pikiran-pikiran bernas para calon, tidak sekedar ungkapan-ungkapan normatif, apa lagi sekedar saling membuka kelemahan masing-masing. 

Pada debat kedua nanti, jika prosesnya masih sama seperti debat semalam, maka Fahri Hamzah mungkin benar. Debat berjalan seperti cerdas cermat tingkat SMP/SMA. KPU bersama team kampanye kedua pasangan bisa belajar dari debat pertama, untuk itu agar debat berikut lebih menarik dan brekelas, maka format debat bisa saja berubah. 

Alokasi waktu berbicara, larangan membawa note atau perangkat komunikasi digital sampai kemungkinan saling menyela antar pasangan selama debat adalah beberapa point yang bisa membuat debat berikut lebih menarik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun