Mohon tunggu...
MN Aba Nuen
MN Aba Nuen Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pengajar pelosok yang jatuh cinta pada quotation "menulisalah, agar engkau dicatat peradaban," Surel:noyatokan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Pulau Pasir Putih di Antara Segitiga Gunung Api

4 Januari 2019   22:22 Diperbarui: 13 Februari 2019   20:31 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto:simon-nagitana.blogspot.com
Foto:simon-nagitana.blogspot.com
Tata kelola pulau Pasir Putih saat ini di bawah tanggung jawab pemerintah desa Pledo melalui Badan Usaha Milik Desa.  Pada tahun anggaran 2018, pemdes mulai membenahi fasilitas pendukung di Mekko. Satu bangunan rumah singgah dengan dua kamar tidur telah dibangun dengan alokasi dana desa. Pemerintah Kabupaten Flores Timur juga melakukan intervensi dengan membangun gedung informasi dari APBD 2018. 

Melihat data kunjungan wisatawan dan prospek pulau Pasir ke depan, tentu saja fasilitas saat ini masih butuh banyak peningkatan. Kasus turis asing yang enggan turun ke darat dari kapal mereka, disebabkan ketiadaan fasilitas penginapan (homestay, cottage), ketersediaan jasa kuliner, toilet, fasilitas internet, tambatan perahu, dan lainnya.    Jika begitu, artinya masyarakat lokal belum mendapat manfaat ekonomi dari kedatangan wisatawan. 

Foto:visitadonara.wordpress.com
Foto:visitadonara.wordpress.com
Kondisi tersebut perlu dipikirkan Dinas Pariwisata Kabupaten Flores Timur. Destinasi pulau Pasir dan kawasan sekitarnya tetap harus dikelola desa dengan melibatkan masyarakat dusun Mekko secara langsung. 

Selain dukungan fasilitas fisik seperti air bersih, toilet,  Dinas bisa memfasilitasi pendampingan kepada pihak desa dan kelompok masyarakat yang terkait dalam layanan wisata. 

Para pemilik dan operator perahu motor, pengelola parkir, pengusaha ikan, pelaku usaha kuliner, sopir, di desa Pledo perlu dirangkul, diedukasi soal ilmu dan pengetahuan layanan  pariwisata dan hospitality.

Pulau Pasir dan kawasan sekitar adalah destinasi ecotourism yang khas, maka model pengembangan yang bijak adalah dengan melibatkan masyarakat sekitar. Model Commuity Based Tourism memungkinkan warga dusun Mekko dan desa Pledo secara umum terlibat dalam perencanaan, pengelolaan dan pengambilan keputusan dalam pembangunan destinasi. Ini untuk menjamin keterlibatan masyarakat dalam upaya konservasi destinasi, dengan dasar kesadaran akan manfaat ekonomi yang mereka dapat. 

Dusun Mekko foto:edyraguapo.blogspot.com
Dusun Mekko foto:edyraguapo.blogspot.com
Dusun Mekko adalah surganya ikan segar. Peluang membuka usaha kuliner seafood terbuka lebar. Bahkan, warga bisa didorong untuk membangun cottage dengan modal sendiri untuk memenuhi kebutuhan akomodasi wisatawan. 

Jika peluang ini dijalankan masyarakat desa Pledo, maka minimal dusun Mekko bisa menjadi dusun wisata yang tersohor, tidak hanya di NTT, tetapi Indonesia, karena pulau Pasir Putih dan kawasan baharinya yang eksotik. 

Foto: Kay Gute
Foto: Kay Gute
"Bagian dari program" #BelajarBersama #KampungNTT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun