Mohon tunggu...
Mad Solihin
Mad Solihin Mohon Tunggu... Mahasiswa -

IYD Camp 2015 II Blogger II PC IPNU Banjarnegara II Love read and write II Dreamer II madsolihin.com II

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Terpilih Menjadi Delegasi Indonesian Youth Dream Camp 2015

14 November 2015   20:37 Diperbarui: 14 November 2015   20:54 2183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber : Fans Page Indonesian Youth Dream Camp 2015"][/caption]Hp yang sedari tadi diam tiba-tiba berbunyi menandakan adannya sma masuk. Setelah saya buka ternyata pemberitahuan bahwa saya terpilih menjadi Delegasi IYD Camp 2015. 

Kun : Assalamu’alaikum, Selamat Siang? Ini dengan mas Mad Solihin dari Universitas Sains Al-Qur’an?

Saya : Wa’alaikumsalam ... Njeh leres niki kulo Mad Solihin, pripun njeh ?

Kun : Perkenalkan saya Kun dari IYD mas

Saya : Owh iya mas gmn ?

Kun : Kemarin mendaftar IYDCamp 2015 ya?

Saya : Iya mas kemarin saya ikut mendaftar .. Tapi pas lihat pengumuman gak lolos .. Hehe

Kun : Kira-kira apakah masih bersemangat mengikuti untuk mewakili kampus mas?

Saya : Masih mas .. Emang masih bisa ikut ?

Kun : Jadi begini ada delegasi yang mengundurkan diri karena mengikuti sidang sekripsi, dan setelah melakukan review ulang kami memilih mas untuk mengikuti acara tersebut.

* * *

Itulah percakapan saya dengan panitia IYD 2015 melalui sms pada Hari Sabtu, 7 November 2015 seusai saya melakukan sholat dhuhur. Awalnya saya mengira sms tersebut dari pihak kampus karena di akhir sms ada nama kampus dimana saya kuliah, sehingga saya pun menggunakan bahasa Jawa. Bahasa yang saya kira lebih sopan, siapa tahu sms terseput dari pihak kampus yang notebane nya pesantren semisal kyai, kan gak enak jika sms nya terlihat gak sopan. Hee

Tetapi setelah saya menanyakan identitas pengirim dan ia memperkenalkan diri dari Indonesian Youth Dream 2015, maka saya pun langsung paham. Selain karena saya juga ikut mendaftar, di awal-awal sebelum mendaftar pun saya sudah kontak dengan mas Kun lewat WA (What’sAp), menanyakan tentang teknis pendaftaran IYDCamp 2015.

Membaca sms dari mas Kun, bahwa saya terpilih sebagai Delegasi IYDCamp 2015 membuat saya bangga sekaligus merasa aneh. Bangga karena dari 1.152 pendaftar, saya masuk dalam kategori terpilih, terlepas bahwa saya terpilih karena menggatikan delegasi terpilih lainnya yang mengundurkan diri. Bukankah selain saya masih banyak pendadaftar lainnya?

Aneh karena tidak di sangka saya bisa masuk ke dalam delegasi terpilih setelah sebelumnya di website IDY 2015 nama saya tak masuk dalam daftar delegasi yang lolos ketika waktu pengumuman. Akh .. Sungguh saya merasa bersyukur dan memang Allah selalu punya jalan untuk membuat hamba-Nya tersenyum. Setidaknya di kegiatan ini saya akan bertemu dengan pemuda-pemuda hebat lainnya yang berasal dari berbagai belahan bumi Indonesia. Artinya saya pun akan punya teman baru dan itu saseuatu yang istimewa menurut saya. Bukankah mempunyai teman seribu masih terlalu sedikit dan mempunyai satu musuh sudah terlalu banyak?

Awalnya agak ragu menerima tawaran untuk mengikuti kegiatan yang akan dilaksanakan pada tanggal 20-22 November 2015 di Yogyakarta ini, lantaran uang registrasi yang sudah saya siapkan jika nantinya lolos telah saya belanjakan untuk membeli charger netbuk yang rusak. Namun, dengan pertimbangan bahwa kegiatan ini tidak setiap orang bisa mengikuti dan tidak setiap waktu ada, maka sayapun menerima tawaran kegiatan IDY 2015 tersebut. Harapan saya satu, bisa tertular energi positif dari para pemuda hebat yang berkumpul di acara tersebut. #BeraniBermimpiBesar. Saya percaya dengan hal ini. Bukankah lingkungan sangat mempengaruhi pola pikir dan pola gerak kita.

Uang yang saya siapkan sudah saya belanjakan untuk membeli netbuk. Kerana dinyatakan terpilih menjadi delegasi dan harus membayar registrasi sebesar Rp. 350.000,- sebagai persyaratan untuk menerima TOR, LOA, Catatan Delegasi dan Go-Card sekaligus persyaratan awal, maka sayapun mengabari teman saya, mas Mizanto, S.Pd.I. Saya ceritakan bahwa saya terpilih menjadi delegasi dan sebagai persyaratan awal harus membayar registrasi. Sayapun utarakan keinginanku untuk meminjam uang milik beliau, dan alhamdulillah bisa. Akh .. Lagi-lagi saya merasa bahagia, karena Allah selalu menunjukan jalan kepada mereka yang selalu mau berusaha.

Tidak Ada yang Instan

Silahkan baca dan pahami seluruh tata cara dan syarat pendaftaran. Download Formulir pendaftaran di website, lalu isi semua form pendaftaran tersebut dengan sebaik-baiknya. Buatlah essay yang terdiri dari maksimal 500 kata dengan tema “Dream, You and Our Nation”,

 essay ditulis sesuai kaedah kepenulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar Kirimkan form pendaftaran beserta Essay ke email indonesianyouthdream@gmail.com dengan subyek Pendaftaran IYDCamp_Nama_Institusi_Kota, berkas pendaftaran paling lambat diterima tanggal 15 Oktober 2015 pukul 11.59 WIB. Apabila berkas pendaftaran telah diterima secara lengkap maka pendaftar akan mendapatkan email konfirmasi dari panitia maksimal 2x24 jam. (Indonesiayouthdream.org)

Pendaftaran kegiatan ini tergolong mudah karena hanya membuat essay dengan tema “Dream, You and Our Nation” dan mengisi form pendaftaran kemudian dikirimkan. Sudah, selesai. Tinggal menunggu pengumunan pemberitahuan dari panitia atau melihat sendiri hasilnya di website.

Akan tetapi ada proses ghaib (tak terlihat) di situ. Saya meilhat proses ghaib karena memang ada proses perjuangan yang harus dilalui sebelum mengatakan bahwa pendafarannya itu mudah. Baiklah akan saya coba uraikan menurut pandangan pribadi.

  1. Membuat Essay dengan tema “Dream, You and Our Nation”

Mudahkan proses menulis itu?

Bagi saya untuk bisa menulis yang berkualitas dan enak dibaca itu butuh waktu berproses yang tidak sebentar. Mulai dari mencoba menulis, menulis dan menulis lagi. Bagi yang tida sabar dengan proses, sudah pasti akan tergilas oleh alam dan tidak mungkin mendaptkan apa yang diinginkan, termasuk bisa menulis berkualitas tanpa copas dari tulisan orang lain.

Selain menulis yang terus menerus, yang tidak bisa ditinggalkan dalam aktivitas menulis adalah membaca. Ya, karena menulis dan membaca itu ibarat mata uang, tak bisa dipisahkan. Orang yang menulis tanpa membaca, ibarat orang pincang.

So, tidak ada yang instan kawan. Segala prestasi yang seseorang dapat membutuhkan proses berdarah dan perjuangan yang tak kenal lelash. Kerja keras menjadi pondasi mereka selain doa tentunya.

  1. Mengisi Form Pendaftaran

Setelah essay jadi, yang kedua adalah mengisi form pendaftaran. Dan ini menurut saya juga sangat berpengaruh dalam proses  penilaian. Seperti Pengalaman Organisasi, Kepanitiaan dan Prestasi.

Beruntung karena saya bukanlah Mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Selain mengikuti proses akademik di dalam kelas, sayapun menceburkan diri di organisai intrra kampus seperti BEM Fakultas (BEM FITK UNSIQ), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMP PAI) dan organisasi extra kampus (Ketua PC IPNU Banjarnegara).

Dari kegiatan organisai itulah di form kepanitian saya bisa mengisi beberapa kegiatan yang saya ikuti sekaligus mendapat tanggung jawab sebagai apa dalam kepanitian tersebut. Selain itu ada juga form  pelatihan/seminar apa saja yang sudah saya ikuti. Ya, karena saya tergolong aktivis maka saya pun punya pengalaman pelatihan/seminar yang bisa saya isikan dalam form tersebut.

Bukankah itu bukan proses instan kawan? Andaikan saja saya hanya sebagai mahasiswa yang tak pernah aktif dalam organisasi, maka sayapun mungkin bingung mau mengisikan apa dalam form tersebut. Ya, ada proses berdarah yang harus dilalui. Ijin kuliah karena kegiatan adalah hal biasa. Ketika yang lain seusai kuliah langsung pulang, maka kami sebagai para kativitas terkadang harus berkumpul untuk membahas agenda kegiatan.

Bukankah itu sesuatu termasuk perjuangan kawan, meskipun pada waktu itu tak pernah berpikiran bahwa apa yang dilakukan waktu itu bisa bermanfaat kedepannya. Pemikiran kami waktu itu, setidaknya agenda kami berjalan dan bermanfaat untuk para mahasiswa lainnya.

Di organisai extra kampus (IPNU) lebih berdarah lagi. Tidak ada anggaran dan pengurusnya banyak yang sibuk. Jika BEM atau HMP mungkin pihak mengandalkan dana dari Rektorat, tetapi tidak dengan IPNU. Setiap akan mengadakan kegiatan maka kami pengurus harus mendatangi pintu ke pintu rumah para seseuh NU sambil membawa TOR kegiatan. Syukur semua menerima dengan nada bersahabat dan memberikan bantuan, terkadang kami juga harus menerima saran-saran yang cukup menyakitkan telinga. Namun, itulah pembelajaran yang akan membuat kita bermental baja. Bukankah itu perjuangan kawan? Dan percayalah tidak ada yang Instan.

Pada bagian selanjutnya, kami harus mengisi beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan pendaftar dan IYD.  Pertanyaan itu meliputi hal-hal sebagai berikut :

  1. Ceritakan tentang diri anda! (Maksimal 100 kata)
  2. Jelaskan mimpi terbesar Anda dan bagaimana cara anda meraih mimpi-mimpi ada tersebut? (Maksimal 150 kata)
  3. Apa yang aa ketahui tentang Indonesian Youth Dream 2015? (Maksimal 100 kata)
  4. Apa motivasi Anda mengikuti IYD Camp 2015 ? (Maksimal 100 kata)
  5. Apa yang membuat anda merasa pantas dan mengapa kami harus memilih Anda menjadi salah satu delegasi terpilih IYD Camp 2015 ?
  6. Apabila Anda terpilih sebegai delgasi, kesenian dan kebudayaan daerah apa yang bisa anda tampilakn di IYD Camp 2015?

Lagi-lagi saya akan menyebut bahwa tidak ada yang instan. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, agar menark dan meyakinkan  pun membutuhkan proses. Proses itu tidak lain adalah kemampuan dalam olah kata (menulis, red) dan seringnya pergulatan pemikiran dengan orang lain. Baik dari adu pendapat atau mempertahankan argumen yang kita miliki mankala kita berdebat dengan orang lain. Dan lagi-lagi itu adalah proses yang tidak instan.

So, nikmatilah proses yang ada. Apa yang kita lakukan akan kita rasakan manfaatnya secara langsung, tetapi membutuhkan waktu. Bukankah pohon itu mengeluarkan buahnya setelah cukup waktu semenjak menanamnya. Dan, percayalah tidak ada yang instan.

Ohw ya, tentang apa itu Indonesian Youth Dream Camp 2015 akan saya kutipkan sedikit :

Indonesian Youth Dream Camp adalah sebuah event kepemudaan skala nasional yang memberikan wadah bagi anak-anak muda potensial dari seluruh nusantara untuk bertemu, saling menginspirasi, berkolaborasi, mempersiapkan diri untuk #BeraniBerMIMPIBesar dan bertekad kuat untuk mewujudkan mimpi-mimpinya demi Indonesia yang lebih baik.

IYDCamp merupakan salah satu program yang digagas oleh NAI (The Navigator Academy Indonesia), sebuah NGO (Non-Government Organization) milik anak-anak muda berbagai latar belakang aktivitas yang peduli serta concern bergerak dibidang Nationalism, Creativity and Youth Development Program.

Dengan tema “Hashtag #BeraniBerMIMPIBesar”, IYDCamp akan mempertemukan 100 Delegasi terpilih dari seluruh Indonesia dengan 10 Fasilitator, 12 Inspirator muda, 35 Volunteer dan 1 Trainer Nasional dalam sebuah “Transformation Dream Camp” selama 3 hari di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sumber : indonesianyoutdream.org

Banjarnegara, 14 November 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun