Suatu kali seorang anak kaget manakala ia terbangun dari tidurnya dan terlihat darah memenuhi sepreinya. Lalu dengan menangis ia lari terburu-buru menjumpai ibunya kemudian berkata, “ibu, aku berdarah mungkin serangga menggigitku waktu tidur semalam tadi atau ada binatang mati dan menyisakan darahnya di kasurku.” Lalu dengan santai sang ibu menjawab, “ga pa pa, itu tandanya kamu sudah dewasa”. Sang ibu memberi pembalut kemudian mengajari cara memakai dan bagaimana membuangnya. Tekankan bahwa “berdarah” bukan sesuatu yang memalukan. Dulu Pernah ada temen SD yang mengalami mentruasi dini kemudian dihina habis-habisan temen sekelas wah jiaan mesake dia waktu itu.
Jadi, Bukan hanya orangtua yang perlu mengetahui perkembangan anak akan tetapi orangtua juga perlu memberitahu anak mengenai perubahan-perubahan fisiknya. Anak laki-laki akan punya jakun, muncul jerawat, akan tumbuh jenggot, akan tumbuh kumis, akan ada rambut diketiaknya, sekitar genitalnya. Anak perempuan akan mengalami menstruasi, muncul jerawat, buah dadanya akan membesar karna itu harus memakai bra agar payudaranya tersangga dengan baik, akan ada rambut diketiaknya, akan ada rambut disekitar genitalnya. Lalu katakan ketika sudah dewasa anak laki-laki dan perempuan tidak boleh tidur bersama. Ajar anak untuk bersyukur menerima setiap tahapan perkembangan mereka.
Sebenernya teorinya kalau dibaca gampang ya, tapi entah nggak tau prakteknya hahahaha.
Jiwa seorang anak bagaikan bunga yang paling indah yang tumbuh ditaman Tuhan.
Ia merambat naik dari lemah menjadi berpengetahuan dan berkuasa,
dari tanah lempung dan gumpalan tanah naik menuju langit.
Dibawah pemeliharaan yang baik, ia akan tumbuh menjadi cantik dan manis.
Jika ditelantarkan, ia akan terkoyak koyak dan menjadi liar.
Ia adalah tanaman yang lembut, tetapi bukan main tipisnya, jiwa anak yang manis, memprihatinkan.
Perlakukanlah dia dengan lembut, wahai tukang kebun,
berikanlah dia bagiannya atas embun, kehangatan dan cahaya,