Mohon tunggu...
Marta Cintia
Marta Cintia Mohon Tunggu... -

cogito ergo sum :D

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Not(e) Tabu: Mendidik Anak Tentang Sex

7 Desember 2013   22:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:12 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu kali saat ngobrol sama tetanggaku, hmm mungkin lebih tepatnya nggosip atau menghalau bosen atau sekedar mencari sesuatu untuk dilakukan dan atau entah kau sebut apa yang jelas, dengan menggebu-gebu ada seorang ibu yang mempunyai anak balita bercerita tentang anaknya. Begini kira-kira percakapan yang diceritakan:

“wes sunat durung nang?”

“durung sunat, lha Fatan durung sunat, mas Ian durung sunat, Aryo durung sunat. Neng kene sg wes sunat ki titi (titià satu-satunya anak cewe).”

Gerrrrrrrrrrrrrrrrrrrr, smua ortu padha kamikekelen ngguyu.

Coba bayangke anak tiga setengah tahun ngomong gitu. Coba bayangke emak-emaknya malah padha ngetawaain.

“Mungkin si Kevin weruh pas titi adus...”, sahut salah satu darimereka.

Gerrrrrrrrrrrrrrrrrrrr, smua ortu padha kamikekelen ngguyu.

Dan aku speachless wes sambil mikir seng lucu ki bocahe opo wong tuwane.

Berlatarbelakang peristiwa diatas maka kucari tau sex education untuk anak lalu kutuangkan. Tentu ini cuma gambaran ga lengkap, teoritis dan minim pengalaman hahaha. Beginilah cara memberikan sex education untuk anak:


  • Jelaskan sex sejak dini sebagai sesuatu yang alami /biasa.


Sex itu bermakna jenis kelamin. Jenis kelamin bukan hal yang tabu tapi bisa menjadi tabu bila dalam mengajarkannya tidak didasari dengan konsep dan cara yang benar. Pahami konsepnya lalu ajarkan sejak dini. Walaupun telah banyak taman kanak-kanak yang menyelipkan sex education bagi anak didiknya tapi tanggung jawab terbesar tetap pada orangtua. Kapan diberikan? Sebelum masuk TK pun bisa.

Contohnya sederhana, katakan bahwa ada anak laki-laki dan perempuan. Anak lai-laki akan menjadi seperti Bapak dan anak perempuan akan menjadi seperti ibu. Anak laki-laki memakai celana dan anak perempuan memakai rok. Katakanlah sambil lalu misalnya ketika memandikan adik bayi, atau pada waktu mandi bersama. Jelaskan sambil lalu, karena anak kecil biasanya mengamati sambil lalu. Pakailah kesempatan untuk menjelaskan hal ini untuk mengajari mereka bersyukur atas diri mereka.


  • Beritahu dan ajarlah cara cebok yang benar: toilet training

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun