Mohon tunggu...
Machfut Huda
Machfut Huda Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMP Katolik Santa Maria Tulungagung

"Pendidikan adalah proses membentuk kepribadian, bukan sekedar mengisi kepala." - Hamka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 - Pendidikan Guru Penggerak Angkatan VII

26 Maret 2023   10:21 Diperbarui: 27 Maret 2023   08:35 2063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan Demonstrasi Coaching Untuk Supervisi Akademik

Bagian terakhir pada paket modul ini, yang sekarang sedang berlangsung, mempelajari tentang tentang konsep-konsep coaching secara umum dan konsep coaching dalam konteks pendidikan serta bagaimana paradigma berfikir among. 

Coaching merupakan proses kolaborasi (antara coach dan coachee) yang berfokus pada solusi. Seorang coach menuntun coachee untuk menemukan ide baru atau cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Hubungan dalam proses coaching adalah kemitraan. Seorang coach hanya menghantarkan melalui mendengarkan aktif dan melontarkan pertanyaan. Coachee-lah yang membuat keputusan sendiri.

Beberapa inti materi pada bagian ini antara lain:

  • Paradigma berfikir coaching. Dalam hal ini ada empat (4) aspek, antara lain: (1) Fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan, (2) Bersikap terbuka dan rasa ingin tahu, (3) Memiliki kesadaran yang kuat, dan (4) Mampu melihat peluang baru dan masa depan.
  • 3 Prinsip Coaching, antara lain: (1) Kemitraan - Coaching membangun kemitraan dalam mengembangkan rekan sejawat  , (2) Proses Kreatif - Coaching yang memicu berfikir coachee untuk menghasilkan ide-ide baru (3) Memaksimalkan Potensi - Coaching diakhiri dengan pernyataan rencana aksi coachee untuk pengembangan diri.
  • Tiga (3)  kompetensi inti coaching, antara lain: (1) Keadiran Penuh, (2) Mendengarkan Aktif, dan (3) Mengajukan Pertanyaan Berbobot. 
  • Empat (4) Alur TIRTA dalam proses Coaching, antara lain: (1) Tujuan - Menyepakati topik pembicaraan, (2) Identifikasi - Menggali dan memetakan situasi dan fakta-fakta yang ada, (3) Rencana Aksi - Munculnya ide dalam rencana aksi pengembangan diri, dan (4) Tanggungjawab - Membuat komitmen atas apa yang dicapai untuk langkah selanjutnya.

Untuk lebih demontrasi pemahaman terhadap materi ini, kami diberikan untuk kerja kelompok untuk melakukan praktik coaching. Bersama rekan CGP lain dalam kelompok, saya berlatih melakukan coaching. Berkolaborasi dengan CGP lain bertukar peran sebagai coach, coachee, dan observer untuk melakukan coaching untuk supervisi akademik.  Pada tanggal 25 Maret 2023, bertempat di SMP Katolik Santa Maria Tulungagung, saya dan kelompok berdiskusi dan melakukan praktik coaching dan observasi coaching dalam rangka supervisi akademik. Hasil dari praktik ini akan kami unggah pada tagihan tugas Demonstrasi Kontekstual.

Pelaksanaan Demonstrasi Coaching Untuk Supervisi Akademik
Pelaksanaan Demonstrasi Coaching Untuk Supervisi Akademik

KONEKSI ANTAR MATERI

Materi pada bab 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik ini sangat erat hubungannya dengan materi-materi sebelumnya. 

Koneksi dengan materi pada paket satu (1) antara lain:

  • Dalam proses coaching, seorang coach/pendidik memposisikan dirinya sebagai penuntun coachee untuk menemukan potensi dirinya. Modul ini menjelaskan secara detail bagaimana seorang guru penggerak bisa menjadi coach bagi rekan sejawatnya dan juga senantiasa berkolaborasi dengan seluruh stake holder sekolah. 
  • Kegiatan coaching untuk supervisi akademik ini erat hubungannya dengan bagaimana terwujudnya visi guru penggerak dan sekolah untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas. 
  • Materi pada bab ini erat hubungannya segitiga restitusi di mana coachee (klien/murid) dituntun guru sebagai coach untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang dihadapi. Dalam proses coaching, guru memposisikan dirinya sebagai Manajer (teori kontrol) yang memotivasi murid untuk menemukan solusi dan menerapkannya secara bertanggungjawab.

Koneksi dengan materi pada paket dua (2) antara lain:

  • Proses coaching merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan murid yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Seorang guru harus mampu memfailitasi kebutuhan muridnya agar dapat berkembang dengan lebih baik.
  • Dalam proses coaching, diperlukan kompetensi sosial maupun emosional. Guru dituntut memiliki kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, ketrampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab.

Demikian, semoga bermanfaat. Saya mengharapkan kritik dan saran membangun.

Salam Guru Penggerak: Tergerak - Bergerak - Menggerakkan

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun