Prinsip You do it best, when you do nothing at all.
Anda melakukan yang terbaik ketika anda tidak melakukan apa-apa. Lihat Ahmad Dhani, Lihat Yusril, Lihat Haji Lulung, Lihat Wanita Emas. Mereka melakukan lawak politik dimana-mana sampai ketingkat ngemis ke partai-partai supaya dijadikan cagub/cawagub hasilnya apa? Nihil! Nol Besar. AHY mendapatkan apa yang didambakan Ahmad Dhani dan Yusril dengan TIDAK melakukan apa-apa.
Tapi jangan salah paham, timsesnya ya tetap harus kerja-kerja-kerja dong. Cuma kerjanya mudah tinggal memoles betapa ganteng dan berprestasi AHY. Betapa besarnya pengorbanan beliau meninggalkan karier cemerlang di TNI demi rakyat Jakarta. Dengan beberapa tetes airmata ala Don’t cry for me DKI Jakarta. Dan jangan lupa tetap promosikan betapa cantik istrinya. Lho kok istri? Iya bagi budaya Indonesia kemampuan mendapatkan istri cakep juga merupakan prestasi kan? Lagi pula coba anda perhatikan cerita-cerita dongeng. Yang namanya putri dan pangeran itu pasti cakep dan ganteng. Di dunia nyata? Ada Charles & lady Di (walau berakhir tragis), ada William & Kate. Ini kerajaan lho.
Belum percaya juga sama saya? Mari saya tunjukan dengan data. Coba bandingkan hasil survey berikut ini (sumber:survey PoliticaWave.com yang dikutip dari: Kompas.com)
Ada 146.460 percakapan tentang Basuki-Djarot yang dihitung sejak 23 September 2016 hingga hari ini.
Net sentimentBasuki-Djarot sebesar 7.078 merupakan percakapan positif. Sementara itu, percakapan terbanyak kedua adalah tentang Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) dengan jumlah 62.584 percakapan.
Namun, net sentiment untuk Anies-Sandi sendiri justru hanya 2.981 percakapan positif, jauh di bawah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan perolehan net sentiment 6.207 percakapan positif.
Lihat yang saya bold, ASI yang tidak melakukan apa-apa memperoleh net sentiment 6,207 hanya selisih sedikit dengan Petahana yang 7.078. Bandingkan ASU yang colek sana-sini eh malah Cuma dapat 2.981. Dengan fakta ini saya menutup bagian pertama artikel ini.
Bagian Kedua ini sepenuhnya FIksi jadi gak usah terlalu serius, please)
Malam itu pemimpin dinasti berkumpul di Puri bersama petinggi koalisinya. semua setuju petahana sudah habis, end, pasti kalah, siapapun yang diajukan pasti akan menang. Dengan sukaria masing-masing mengajukan calon yang paling bisa mempermalukan petahana, muncul nama-nama Badut Seni dan Badut Politk, Namun semua itu kurang greget. Sampai salah satu petinggi tiba-tiba ingat sama Masinton dan Kambing Dibedakinnya. Semua setuju dan menelpon Masinton untuk membawa kambing ke Puri untuk dideklarasikan malam itu.Â
Singkat cerita Masinton tergopoh-gopoh dengan kambing yang dibedakin asal-asalan memasuki Puri. Dengan semangat semua petinggi memeriksa kambing yang di bawa Masinton apakah itu benar kambing yang terkenal itu. Saat salah seorang petinggi memeriksa sampai kebagian torpedo kombing tiba-tiba ia berteriak, "Astagaaaa.....!" "Ada apa sih bikin kaget aja" seru petinggi lainnya."Kambingnya belum disunat!" Tiba-tiba ruangan Puri hening. "Baiklah," kata sang pemimpin, "saya akan telpon anak saya."