Mohon tunggu...
Muhammad Abror S
Muhammad Abror S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasantri Ma'had Aly PP An-Nur II "Al-Murtadlo", Malang

Sejak kecil bercita-cita menjadi sukses, tapi tidak pernah spesifik dalam bidang apa :D

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pertemuan Dua Pendekar di Perang Khandaq

25 Maret 2024   08:56 Diperbarui: 26 Maret 2024   17:48 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hari ini, harga diriku mencegahku untuk lari dari medan laga. Dan rencana di dalam kepalaku bukan hal yang menjijikkan."

Sayyidina Ali terus membaca Syairnya hingga bait,

...

"Dia menyembah batu (berhala) karena kebodohannya, dan aku menyembah tuhan Muhammad dengan kebenaran."

Selepas itu Sayyidina Ali kembali menuju barisan dengan tenang dan wajah berseri. Lalu Sayyidina Umar berkata kepada Sayyidina Ali, "Wahai Ali. Apakah kamu berhasil menjarah baju zirahnya? Sungguh itu adalah zirah terbaik di Arab." Sayyidina Ali menjawab, "Aku menyabetnya dengan pedang, kemudian dia menunjukkan kemaluannya. Aku malu kepada anak pamanku (Rasullah) untuk menjarah zirahnya."

Tak lama setelah tumbangnya 'Amr, salah seorang Kafir Quraisy mendatangi Rasulullah saw hendak membeli jasad 'Amr seharga sepuluh ribu dirham. Akan tetapi, Rasulullah saw menolak uang tersebut. Rasulullah saw memberikan jasad 'Amr bin Abdi Wud secara cuma-cuma seraya berkata, "Ambillah jasadnya, itu milik kalian. Kami tidak memakan harta (tebusan) orang mati."

Dari kisah tersebut kita bisa beajar keberanian layaknya Sayyidina Ali. Berbekal ketakwaan dan kebenaran, Sayyidina Ali tidak gentar meskipun harus berhadapan dengan siapa pun. Selain itu, sikap ngeyel Sayyidina Ali kepada Rasulullah saw juga patut kita tiru. Sayyidina Ali tetap berusaha menggapai keinginannya untuk bertarung meskipun terus saja gagal karena Rasulullah saw terus mencegah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun