Kebesaran dan Kuasa-Nya
Bagi hamba-Nya yang sabar
Dan tak kenal putus asa
Aku termenung sebentar memaknai kehidupan. Tiba-tiba gawaiku memberi notifikasi 20%, lalu kuletakkannya di dalam saku. Headset juga kulepas, kumasukkan ke dalam tas. Lagu-lagu yang dinyanyikannya semakin asyik. Apalagi lagu viral yang nyanyikan penyanyi cilik Farel.
Wong ko ngene kok dibanding-bandingke
Saing-saingke, Yo mesti kalah
Ku berharap engkau mengerti, di hati ini
Hanya ada kamu
Lagu tersebut merupakan lagu akhir yang dinyanyikan oleh muka setengah rata. Saat itu aku mengingat anakku Hafiza kalau di Surabaya dibelikan ikan bandeng, terus Hafiza melafalkannya "Bandeng-bandengke, saeng-saengke." Kutertawa geli sebelum menikmati bandeng tersebut.
Beberapa menit kemudian temannya si muka setengah rata, mengulurkan tangannya ke para penumpang sambil memegang bungkus Snack. Para penumpang ada yang memasukkan rezekinya di kantung plastik tersebut, juga ada yang enggan. Saat pengamen tersebut mendekat, ku memasukkannya selembar rezeki berwana coklat.
Mentari telah menampakkan cahayanya, dibalik pepohonan yang kami lewati. Mereka menghilang entah ke kemana saat turun di lampu merah, setelah beberapa penumpang dan pengamen baru naik di dalam bus. Waktu terus melaju, kunikmati perbedaan penumpang baru tersebut sampai ke tempat pemberhentian.