3.Kurangnya kemampuan pembelajaran: Chatbot tidak dapat belajar dari interaksi mereka dengan pengguna. Ini berarti bahwa mereka tidak dapat mengadaptasi jawaban mereka terhadap situasi yang berbeda.
Dari ketiga kekurangan di atas maka sudah bisa kita maknai. Jangan merasa resah, atau lebih merasa tertandingi SDM kita. Optimis saja, dan merasa enjoy dan bahagia untuk memanfaatkan aplikasi ini.Â
Walaupun nantinya AI ini mengalami perubahan dan teknologi selalu ada perkembangan oleh sang pembuat, tetap saja aplikasi ini lahir dari akal penyempurna manusia dari Sang Maha Pencipta.Â
Sekali lagi jangan cemas, karena perkembangan teknologi. Tapi berbahagialah karena chatbot ini atau lainnya yang memakai AI merupakan penyempurna, yang tujuannya memberi kenyamanan, menghemat waktu terhadap pengguna. Seperti halnya di WhatsApp Business ada fitur membalas pesan secara otomatis yang pernah kita lakukan sebelumnya.
Dan sekarang pun ada WhatsApp yang memakai sistem AI ini, diantaranya WhatsApp CRM, WhatsApp ini dikembangkan oleh kommo. Kommo adalah platform untuk mengelola semua percakapanmu dengan customer.
Tujuannya agar komunikasi jadi lebih mudah dengan fitur profil lengkap bagi setiap kontak, dan platform ini juga terhubung ke berbagai channel seperti chat WhatsApp, email, SMS, dan telepon.
Dari teknologi AI ini akan melahirkan beberapa platform yang mengembangkan kreativitas sesuai platform masing-masing. Seperti yang ditulis oleh techno.id ada 11 platform yang memakai teknologi AI, yaitu:
1. Jasper AI, platform kecerdasan buatan ini untuk memudahkan menulis artikel
2. Synthesa, platform ini untuk membuat sebuah Vidio secara mudah
3. AI Lawyer, adalah platform pengacara dengan teknologi Deep Learning
4. Dall-E 2, platform ini dapat menciptakan gambar dan seni yang realistis dari deskripsi dalam bahasa alami