Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Diary

Belajar Menulis Puisi

16 Februari 2023   16:12 Diperbarui: 16 Februari 2023   17:53 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok/ Flyer Group WA KBMN-28 

"Puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan, dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu." (HB. Jassin)

Pada kesempatan ini penulis ingin berbagi bagaimana cara menulis puisi. Sejak SMP atau SMA dulu yang sangat suka berpuisi namun jauh yang diinginkan, tidak seperti puisi yang terkenal di koran Kompas yang kaya diksi. Dulu waktu kuliah, setiap Minggu pasti membeli koran Kompas yang edisi mingguan. Maka dari itu penulis dalam hal ini ingin belajar lagi, mengasah hoby yakni menulis puisi, puisi yang tidak asal-asalan tapi puisi yang penuh dengan diksi. 

Pengertian Puisi

Baca juga: Kasih

Sebelum lebih lanjut, mari kita pelajari lagi apa itu puisi. Menurut KBBI puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh rima, irama, matra, serta penyusunan larik dan bait. Atau gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus. 

Puisi itu sajak; bebas, berpola, dramatik, lama dan mbeling. 

1. Sajak bebas, puisi yang sajaknya tidak terikat oleh rima dan matra dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik

2. Sajak berpola, puisi yang mencakupi jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru ataupun bentuk lain

Baca juga: Pantun: Hujan

3. Sajak Dramatik, sas puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang

Baca juga: Lautan Cinta

4. Sajak lama, puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi barat, seperti pantu, gurindam, syair, mantra dan bidal

5. Sajak Mbeling, sajak ringan tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang, sajak main-main.

Jenis puisi 

Secara umum ada dua jenis; puisi lama dan puisi baru. Puisi lama yakni puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan (jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan/ rima dan banyak kata di tiap baris. Adapun puisi baru  yakni puisi yang terikat oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas daripada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

Ciri-ciri Puisi Lama

Tidak diketahui nama pengarangnya, penyampainnya dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan, dan sangat terikat akan aturan misal jumlah baris di tiap bait.

Jenis Puisi Lama

Jenis-jenis puisi lama diantaranya Mantra, Pantun, Seloka, Talibun

1. Mantra untuk mengobati orang dari makhluk halus. contoh:

Sihir lontar pinang lontar

Terletak diujung bumi

Setan buta jembalang buta

Aku sapa tidak berbunyi

2. Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b. Contoh Pantun Nasihat:

Sungguh elok emas permata

Lagi elok intan baiduri

Sungguh elok budi bahasa

Jika dihias akhlak terpuji

3. Seloka adalah pantun yang berkait atau bertautan. Contoh:

Sudah bertemu kasih sayang

Duduk terkurung malam dan siang

Hingga setapak tiada renggang

Tulang sendi habis terguncang

4. Talibun,  yaitu pantun genap yang setiap barisnya terdiri dari 6,8 atau 10 baris. Contoh

Anak orang di padang tarap

Pergi jalan ke kebun bunga

Hendak ke pekan hari tiap senja

Di sana sirih kami berekap

Meskipun daunnya  berupa

Namun rasanya berlain juga

Ciri-ciri Puisi Baru

Memiliki bentuk yang rapi dan simetris (sama)

Persajakan akhir teratur

Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain

Sebagian besar puisi empat seuntai (baris)

Jenis Puisi Baru

1. Balada, yaitu puisi kisah/cerita klik contoh

2. Himne, adalah puisi pujaan untuk menghormati Tuhan, seorang pahlawan, atau tanah air

3. Ode, adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi bersifat menyanjung terhadap pribadi tertentu.

4. Epigram, yaitu puisi yang berisi tuntunan/ ajaran hidup

5. Romansa, adalah puisi yang berisi luapan cinta kasih, klik contoh

6. Elegi, adalah puisi yang berisi ratap tangis/ kesedihan

7. Santire, yaitu puisi yang berisi sindiran/kritik

Cara menulis puisi yg baik dan benar? 

Cara menulis yang baik yang sesuai dengan kaidah2 yang disebutkan di atas ya, misalnya memperhatikan diksi, Rima, irama, larik, bait dan lainnya. Sesuai dengan jenisnya
Bagaimana cara mencari istilah atau kata 2 kiasan yang bisa kita pakai untuk membuat puisi agar terdengar lebih tersentuh ?Cara mencari istilah/kata kiasan itu dengan banyak membaca dan bisa buka kamus diksi.

kiatnya biar kita bisa menulis puisi yang katanya itu bisa indah sehingga rima nya menjadi menarik,

Trik yang saya lakukan adalah memilih tema sebagai acuan, menentukan kata kunci, memilih diksi yang tepat, menggunakan Rima atau majas misalnya, terus mengembangkannya dengan rasa/selera estetika kita.

Langkah menulis puisi kita penuh dengan diksi dan majas.

Cara menentukan diksi yang tepat dalam puisi itu harus memperhatikan ketepatan kata dengan maknanya, kebenaran, kecermatan, keserasian kata, dan kelaziman digunakan dalam puisi Sebenarnya diksi yang tepat itu ya kata yg sesuai dan mengikuti kaidah bahasa. Jika puisinya ingin penuh diksi dan majas ya itu kumpulkan dulu diksinya bisa buka kamus diksi ya. Perhatikan irama atau bunyi diksinya, kadang aku memilih kata yang sulit dipahami pembaca. Mencari kata dgn mengacu pada sumber terpercaya dan baku, atau diksi yg sering digunakan penyair, terus mengembangkan puisinya. Penekanan pada segi estetika dan penggunaan diksi, rima, majas itu akan mempengaruhi keindahan puisinya. 

Diksi itu pilihan kata-kata yang akan kita gunakan dalam puisi, hasil pemilihan secara cermat dengan pertimbangan makna, susunan bunyi, ataupun hubungan kata itu dgn kata2 lainnya dalam larik atau bait. Seperti ini kan terasa indah menggunakan kata gelap, menangkap, lengkap, siap. Atau mencari dan menemukan kata Bagaskara untuk matahari/mentari, Bimantara atau langit.

Sebetulnya menulis puisi itu sekarang mengikuti perkembangan dan perubahan bentuk dan isi sesuai perkembangan selera. Apalagi untuk pemula, nulis saja menggunakan kata-kata atau diksi yang enak di hati. Sekarang macam-macam puisinya. Ada puisi akrostik, puisi patidusa, puisi telelet, puisi 2.0 dan lainnya. 

Sumber: Materi dari Ibu Dr.Hj. E. Hasana, M.Pd. yang dimoderatori oleh Pak Sim di Group WA KBMN pada pertemuan ke-17. Rabu, 15 Februari 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun