Jenis puisiÂ
Secara umum ada dua jenis; puisi lama dan puisi baru. Puisi lama yakni puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan (jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan/ rima dan banyak kata di tiap baris. Adapun puisi baru  yakni puisi yang terikat oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas daripada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri Puisi Lama
Tidak diketahui nama pengarangnya, penyampainnya dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan, dan sangat terikat akan aturan misal jumlah baris di tiap bait.
Jenis Puisi Lama
Jenis-jenis puisi lama diantaranya Mantra, Pantun, Seloka, Talibun
1. Mantra untuk mengobati orang dari makhluk halus. contoh:
Sihir lontar pinang lontar
Terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
Aku sapa tidak berbunyi
2. Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b. Contoh Pantun Nasihat:
Sungguh elok emas permata
Lagi elok intan baiduri
Sungguh elok budi bahasa
Jika dihias akhlak terpuji
3. Seloka adalah pantun yang berkait atau bertautan. Contoh:
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam dan siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang
4. Talibun, Â yaitu pantun genap yang setiap barisnya terdiri dari 6,8 atau 10 baris. Contoh
Anak orang di padang tarap
Pergi jalan ke kebun bunga
Hendak ke pekan hari tiap senja
Di sana sirih kami berekap
Meskipun daunnya  berupa
Namun rasanya berlain juga
Ciri-ciri Puisi Baru