Tokoh, adalah pelaku utama dalam cerita. Sedangkan penokohan adalah karakter atau sifat tokoh cerita. Berdasarkan perannya ada tiga; Tokoh utama, Tokoh sampingan, dan Tokoh figuran. Berdasarkan sifatnya tokoh juga dibagi menjadi tiga; antagonis, protagonis dan tintagonis.
3.4. Latar, setting atau latar adalah tempat, waktu, penggambaran suasana dalam cerita. Waktu, seperti pagi, siang, sore dan malam hari. Tempat, seperti di kantor, di sekolah, dari selokan. Suasana, seperti contoh; "Keluarga korban menangis tersedu sedan karena ditimpa bencana."
5. Amanat, adalah pesan moral yang disampaikan dalam cerita. Bisa ditulis secara langsung atau tidak langsung.
Selanjutnya premis, suatu unsur pembangun cerita fiksi yang perlu ditambahkan. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia.
Itu adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.
Memahami Dialog dalam Cerita Fiksi
Di dalam membuat cerita fiksi akan selalu ada dialog bagaimana kiat sukses membuat dialog yang menarik, terkadang suka disisipi dengan tanda baca, agar pembaca bersemangat melanjutkan bacaannya?Â
Kuncinya adalah buatlah dialog yang 'hidup'. Ciri-ciri dialog yang hidup itu tidak kaku, sesuai setting tempat cerita, dan ada aktivitas tokoh menyertai dialog.
Dialog atau kalimat langsung, petikan langsung ditulis berdiri sendiri, tidak boleh digabung dengan paragraf. Contoh:
1. "Aku mau berangkat sekolah Bu," kata Radit.Â
2. Radit berkata, "Aku mau berangkat sekolah Bu!"