Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Memahami Bagaimana Menulis Cerita Fiksi

1 Februari 2023   12:33 Diperbarui: 1 Februari 2023   22:02 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dok/Materi dari Bpk Sudomo, St di Group WA KBMN-28 
Dok/Materi dari Bpk Sudomo, St di Group WA KBMN-28 
3. Tokoh, adalah pelaku utama dalam cerita. Sedangkan penokohan adalah karakter atau sifat tokoh cerita. Berdasarkan perannya ada tiga; Tokoh utama, Tokoh sampingan, dan Tokoh figuran. Berdasarkan sifatnya tokoh juga dibagi menjadi tiga; antagonis, protagonis dan tintagonis.

4. Latar, setting atau latar adalah tempat, waktu, penggambaran suasana dalam cerita. Waktu, seperti pagi, siang, sore dan malam hari. Tempat, seperti di kantor, di sekolah, dari selokan. Suasana, seperti contoh; "Keluarga korban menangis tersedu sedan karena ditimpa bencana."

5. Amanat, adalah pesan moral yang disampaikan dalam cerita. Bisa ditulis secara langsung atau tidak langsung.

Selanjutnya premis, suatu unsur pembangun cerita fiksi yang perlu ditambahkan. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia.

Itu adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.

Memahami Dialog dalam Cerita Fiksi

Di dalam membuat cerita fiksi akan selalu ada dialog bagaimana kiat sukses membuat dialog yang menarik, terkadang suka disisipi dengan tanda baca, agar pembaca bersemangat melanjutkan bacaannya? 

Kuncinya adalah buatlah dialog yang 'hidup'. Ciri-ciri dialog yang hidup itu tidak kaku, sesuai setting tempat cerita, dan ada aktivitas tokoh menyertai dialog.

Dialog atau kalimat langsung, petikan langsung ditulis berdiri sendiri, tidak boleh digabung dengan paragraf. Contoh:

1. "Aku mau berangkat sekolah Bu," kata Radit. 

2. Radit berkata, "Aku mau berangkat sekolah Bu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun