Pernikahanku Saat Libur Imlek
Oleh: M. Abd. Rahim
***
Awal Januari 2017, aku sudah sibuk mengurusi undangan pernikahan, tanggal pernikahan yang tertera di undangan tersebut adalah tanggal merah libur Imlek. Aku mengambil tanggal merah karena rata-rata keluarga dan teman adalah kerja di kantor.
Souvenir pernikahan yang kami rencanakan dan kami berikan kepada mereka adalah Snack. Dan dirasa masih di awal tahun, maka aku membuat desain kalender ukuran A5 dan kucetak di percetakan Detail sesuai jumlah undangan.
"Pak Budi berapa harganya kalender yang saya cetak?" Tanyaku ke pemilik percetakan
Pada saat itu aku dikasih harga 500 ribu untuk jumlah yang sama
"Ini saya DP separuh nggeh pak!" Aku melihat kwitansi yang diberikan, kelender bisa diambil lima hari dari pemberian file. Aku berterima kasih banyak kepada pak Budi dan pamit pulang. Karena waktu mepet dan masih ada pesanan yang harus dicetak sebelum kedatanganku.
Calon istri, tidak ikut. Dan belum mengerti jikalau aku cetak kalender. Baru tahu ketika aku beli plastik dan bungkus kalender di kontrakannya. Kami gulung satu lembar kalendernya dan kumasukkan dalam plastik, kemudian kami tali dengan pita merah.
Calon istri sudah memberikan undangan ke teman-teman sekolahnya dulu, teman kuliah dan teman guru. Â Karena aku pendatang di kota maka aku hanya punya teman kuliah dan teman guru. Maka kami punya job masing-masing dan hanya bersama ketika mengantarkan undangan yang jauh.