Lembutnya Hati Telah Kembali
Oleh: M. Abd. Rahim
***
Pagi ini awan bergulung-gulung dan sedikit mendung. Udara segar pagi menyambut para siswa memasuki pintu gerbang sekolah.Â
Aku dan Irine datang tepat waktu, walau sempat sarapan di warung Tante Tia. Di sepanjang jalan aku ulangi maksud keinginanku agar sepeda mas Kris hari ini bisa kuambil.
Irine yang kukenal masih seperti dulu, tetap menenangkan hati. Walau diriku dalam keadaan kekurangan atau susah dia tetap memberi embun penyejuk bagiku, memberi api semangat yang membara. Irine adalah dari keluarga yang mampu, orang tuanya mempunyai perusahaan dan lancar bisnisnya. Dia adalah anak tunggal, anak satu-satunya yang akan mewarisi kekayaan orang tuanya.Â
"Ok, nanti pulang sekolah tak antar ke servis sepeda motor" Kata IrineÂ
"Jujur aku tak punya uang untuk biaya sepeda masku."
"Tenang, nanti aku yang bayar!"
"Terimkasih banyak ya Rin!"