"Mas Radit aku sudah di depan warung kelontong"
"Oke, Aku kesana?"
Sampai di sana, kumelihat Irine memakai jaket hitam pemberianku. Jaket itu kubeli dari hasil jerih payahku saat bekerja di warung pak Sugi. Walaupun tidak terlalu mahal, pantas dan cocok dikenakan olehnya, menambah manis paras wajahnya.
Aku menyambutnya dengan penuh ketenangan, dan mengajaknya mampir di warung kelontong. Walaupun hanya sebentar menikmati gorengan dan minum teh hangat.
"Maaf Rin, ada yang ingin aku omongin!" Kataku sambil mempersilahkan dia duduk
"Ya, ada apa mas, Aku sedang kesulitan. Apa kamu mau membantuku?"
Aku cerita semua yang terjadi padaku dan keluaraku. "Kamu tidak kenapa-kenapa mas?"
"Aku sehat, hanya dadaku sedikit sesak?"Â
"Apakah sudah periksa ke dokter mas?"
"Belum dan tidak perlu" Aku menutupi kekuranganku
"Mas seharusnya kamu periksa, takut terjadi hal-hal yang tidak kuinginkan"