Teman-teman yang lain masih menyapu dan memindah barang-barang yang tidak terpakai dipindahkan ke gudang.
"Tetap semangat mas!"
"Siap!" Rino membalas. Beberapa menit halaman sekolah sudah bersih.
Setelah menyapu halaman, Aku dan Rino menuju ke lantai 2, memindah meja dan kursi yang tidak terpakai di Hall. Ibu Yayuk mendampingi mereka, agar pindahan meja tersebut tidak salah tempat, yakni dipindahkan ke ruang gambar.
Setelah barang-barang dan alat olah raga dipindah, lantai hall disapu dan di pel. Aku dan pak Badrun memasang sepanduk Istighosah yang kemarin aku pesan di percetakan Solaris, pagi ini dipasang di tembok belakang.Â
"Alhamdulillah, pesanan sepanduk sesuai harapan, dan sesuai ukuran. Tidak terlalu panjang dan juga tidak terlalu pendek." Kataku
Pak Badrun walau sudah mempunyai cucu, beliau laksanakan dengan semangat dan penuh ikhlas. Tangga yang dipakai memasang sepanduk masih di tangannya. Bu Yayuk memerintahkan beliau bersama anak-anak untuk mengambil terpal untuk sarasehan anak-anak saat istighosah dan doa bersama dilaksanakan.
"Ayo mas, dibantu Rino mengambil terpal di gudang atasÂ
Pak Badrun yang naik mengambil semua terpal yang ada di gudang. Fransiskus dan Yesaya dari beragama Kristen juga membantu kami membawa terpal yang diberikan pak Badrun untuk dipersiapkan di samping Hall. Agar besok pagi, sebelum istighosah dan salat Jum'at dimulai panitia langsung membebernya di Hall.
"Pak kursi yang ada di perpus juga di bawa ke ruang guru berjumlah 50 kursi." Kata Bu Yayuk ke Pak Alif
Dengan ikhlas, aku melangkah dan memasuki perpustakaan. Rino dan teman-teman yang lain membantunya dari luar pintu perpustakaan untuk diangkat ke ruang guru.