Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Solusi Bau Badan Menjadi Teladan

20 November 2022   14:23 Diperbarui: 22 November 2022   22:30 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri/diolah dengan canva.com

Aku hanya diam dan tersenyum tipis.

"Sekarang pelajarannya masih bab Khutbah dan Dakwah, Sampaikan Dariku Walau Satu Ayat."

Pak Alif menjelaskan adab melaksanakan salat Jum'at, salah satunya ketiga Khotib naik mimbar dilarang berbicara. "Bila kamu berkata "Diamlah" pada saat Khotib naik mimbar. Maka engkau melakukan hal yang sia-sia.!"

Pak Alif juga menjelaskan panjang lebar tentang sunahnya salat Jum'at, diantara salah satunya memakai wewangian.

Kemudian dari jumlah siswa dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 5 siswa. Tejo bersama Andi, Atha, Safiq, dan dua temannya. Atas permintaan kelas, yang pantas yang maju di depan kelas memperagakan pelaksanaan salat Jum'at adalah kelompoknya Tejo, karena Tejo sudah memakai baju Taqwa.

Atha sebagai muadzin, Andi sebagai petugas Bilal dan Tejo sebagai Khotib dan Imam. Para teman-temannya berteriak sorak ramai membuat kondisi kelas semakin hidup.

Akhirnya mereka, maju ke depan. Atha memulai adzannya, kemudian Andi maju ke depan melafalkan Bilal. Tejo maju ke depan dan memulai khutbahnya.

"Para hadirin sidang Jum'at rohima kumullah, kita sebagai ciptaan Allah agar selalu menjaga kesucian dan kebersihan. Saya minta maaf atas bau badanku tadi, itu karena kekhilafan dan kelupaan saya. Kita sebagai ciptaan Allah jangan sampai melupakan Sang Pencipta. Sebagai hamba yang baik, mari kita gunakan 24 jam dengan baik. Jangan main game online saja hingga lupa Allah, lupa mandi, lupa belajar, lupa orang tua, dan lupa segala-galanya."

Semua siswa tertegun atas tampilan Tejo yang begitu sempurna. Dan mereka yang mencacinya, menertawainya memberi tepuk tangan kepada Tejo.

"Terimakasih nak Tejo sudah tampil yang terbaik. Semua kelompok, terutama sebagai petugas Khotib tampil maksimal seperti Tejo, mari kita uplous sekali lagi untuk mereka!" Pak Alif merasa puas dan para siswa merasa terhibur atas tampilan Tejo 

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun