Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Ujung Waktu; 8 Miliar Manusia

19 November 2022   20:23 Diperbarui: 22 November 2022   22:49 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya biar pengeluaran biaya kontrakan bisa ditabung buat kuliahnya Radit." Katanya

"Mulai sekarang kita berusaha menyeimbangkan pengeluaran dengan kebutuhan anak kita. Jangan sampai keluarga kita nanti, SDMnya rendah karena kekurangan biaya."

"Njih Mas" Kata Ibuku

Urusan anak menurutku, itu urusan Tuhan. Dan populasi manusia 8 Miliar ini merupakan kun fayakun dari Allah SWT. Tidak perlu memikirkan hal yang belum tentu terjadi. Rezeki sudah di atur oleh Allah, dan semua makhluk hidup akan diberi rezeki, begitu juga yang tidak kasat mata diberi rezeki oleh-Nya.

***

Di sebrang sana, ada sepasang kekasih yang baru menikah ingin langsung mempunyai anak. dan yang sudah dua sampai lima tahun lebih menikah tapi belum dikaruniai anak, mereka ada yang malu. Mereka berusaha sekuat tenaga agar mempunyai anak, walaupun menelan biaya yang tidak sedikit.

Di ujung waktu yang telah berubah. Merubah dunia semakin canggih, serba online, serba digital, dan semua akan dikendalikan robot. Kehamilan bisa direncanakan dan diprogramkan. Begitu juga menanam benih laki-laki ke dalam rahim sang istri, merupakan suatu cara untuk mendapatkan momongan.

Ketika sudah berhasil hamil, dan melahirkan. Apakah si jabang bayi, menjadi masalah dan terkena pasal kemanusiaan. Zaman dulu, pernah ada seorang keluarga yang mempunyai anak terus menerus sampai enam kali melahirkan. Sepasang istri tersebut dicari oleh petugas desa dipaksa untuk KB. 

Di ujung waktu, kini banyak hutan dan sawah terbangun gedung pencakar langit, dan terbangunnya tempat-tempat hiburan. Tentunya mereka akan membuka lapangan pekerjaan bagi gedung barunya.

***

Enam bulan berlalu...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun