Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ledakan Itu, Melukai Dua Hati

17 November 2022   09:40 Diperbarui: 17 November 2022   18:20 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/diolah dengan canva.com

Pertemuan para pemimpin dunia di KTT G20 di Bali, masih diperusuh konflik perang antara Rusia dengan Ukraina. 

"Inilah bila hati masih dirasuki sifat dendam, kedamaian tidak akan terwujud. Akan menumbuhkan kebencian dan penderitaan" Kata pak Haji Nasrul

"Indonesia menampilkan yang terbaik di pertemuan tersebut, hingga jalan menuju Bali semua berubah menjadi indah. Kejadian ini akan memperkeruh hati para pemimpin." Sahut Istrinya

"Dunia ini hancur karena dendam dan keserakahan manusia. Seharusnya Polandia tetap bersabar, karena di kitab suci dijelaskan 'Jika kamu bersabar dan bertaqwa ketika mereka datang menyerang kamu secara tiba-tiba. Niscaya Tuhan akan menolongmu dengan lima ribu malaikat dengan memakai tanda (QS. Ali Imran: 125." Ibuku mencoba meredakan suasana.

Konflik antara Rusia dengan Ukraina semoga berakhir, jika mereka saling memaafkan dan saling meredam dendam kebencian. Entah konflik perang itu dilatar belakangi kekuasaan dan politik. Semoga pertemuan KTT G20 di Bali, Indonesia menghasilkan solusi pada konflik tersebut, memberi manfaat perdamaian di semua negara.

Di belakang Aku mencoba minta maaf dan memberi pengertian pada Irine. 

"Dea maafinku ya, Aku yang salah. Kenapa tidak sejak dulu isi hatiku kuutarkan kepada Radit. Aku sudah terlambat mencintai Radit, jagalah baik-baik dia untukku!" Kata Irine meminta maaf kepada Dea. 

Kemudian mereka berpelukan.

"Maafin Aku juga ya Rin, Aku hanya ingin berbakti pada orang tuaku. Merekalah yang menjokahkanku dengan Radit. Mereka bilang Radit anak yang baik, dan bisa menjadi imamku nanti."

"Ya benar Radit adalah orang yang baik di hatiku" Kata Irine dalam hati. Dia belum bisa move on dari Radit. "Namun Aku harus bisa mengubur cinta ini sedalam dalamnya." Dalam hatinya melanjutkan

Kami bertiga keluar dari ruang belakang seperti tidak terjadi apa-apa. Tapi mata mereka berdua tidak bisa dibohongi walaupun sudah wudu di kamar mandi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun