Ketika aku sudah pulang ke tanah air, dan kembali di rumah. Mas Kris beserta ayahnya mengunjungi kedatangan kami pulang dari ibadah di tanah suci.
"Alhamdulillah, akhirnya walau hidup pas-pasan kita bisa pergi ke rumah Allah." Kata Ibuku
"Njih Bu, Alhamdulilahirobbil alamin." Jawabku
***
Malam telah menciptakan keindahan, dilengkapi cahaya bulan dan bintang-bintang bersinar teduh, seteduh hati ibuku.
"Assalamualaikum." Suara Mas Kris sambil mengetuk pintu
"Waalaikumsalam Wr.Wb." Jawab ibuku dari dalam rumah. Ketika dibuka, ada sosok pria yang dikaguminya semenjak dulu. Hati ibuku berdebar-debar, dan senyum yang merekah serta sedikit meneteskan air mata.
"Apakah benar kau Khoirul Anam?" Ibuku terpana, dan masih menghafal benar nama sosok pria tersebut
"Iya benar Bu Nur Laily Sukmawati!" Jawabnya sambil senyum merekah. Keduanya masih saling mengenal, dan keduanya tak lupa nama satu dengan lainnya. Itulah bukti cinta yang masih tersimpan dalam hati.
"Silahkan masuk Mas Anam!" Perintah ibuku "Ini putramu?"Â
"Iya Bu Nyai Nur Laily, namanya Kristiano Budi Anam. Dia sering cerita tentang Radit anak ibu."