Guruku Inspirasiku, Karenamu Ada Toko Online
Oleh: M. Abd. Rahim
***
Selesai sarapan, kami masih berpincang sama keluarga Pak Alif. Hafizah anaknya masih makan mie sendiri, tidak mau disuapin oleh ibunya.Â
"Dulu waktu selesai duha, kamu bilang kamu dijodohkan ya Dit?" Tanya pak Alif sambil memegang segelas teh.
Deg
"Pak Alif kok masih ingat!" Jawabku agak sedikit kebingunganÂ
"Yang penting sekolah dulu, selesai magang kamu kelas XII. Tetap membantu-mbantu di masjid sekolah ya!"Â
"InsyaAllah Pak!"
"Ingat, waktu magang di hotel tunjukkan semangatmu, kedisiplinanmu, kejujuranmu, dan tanggungjawabmu. Insyallah kalau kamu magang dengan  baik tidak akan mengkhianati hasil. Banyak kakak kelas kamu, yang magangnya baik saat lulus sekolah diterima kerja di tempat magang tersebut. Bahkan ada yang belum lulus sekolah, sudah diterima kerja." Pesan pak Alif guru agamaku
"Ma sepertinya ada pesan masuk di aplikasi gojek" Kata pak Alif ke istrinya. Ibu Putri langsung ngecek ponselnya, ternyata ada pesanan makanan. Ibu Putri adalah ibu yang pandai mendidik anak, juga pandai memasak. Karena hal itulah, pak Alif membuka usaha toko makanan online. Karena masakannya enak, maka sering dibanjiri order dan ada yang sudah berlangganan. Segera bu Putri ke dapur dan menyiapkan pesanan.Â
Beberapa menit kemudian,Â
"GoFood, GoFood Bu!" Suara lantang dari luar rumah pak Alif.
"Iya ditunggu, sebentar lagi" Balas Pak Alif. Kemudian Ibu Putri keluar memberikan pesanan
"Pakai gopay ya mas!" Suara bu Putri mengingatkan, agar si penjemput makanan tidak mengeluarkan uang tunai.
Sudah satu bulan pak Alif jualan makanan online, juga di depan rumah ada warung kecil baru dibangun pak Alif. Â Baner gofood-gopay sudah terpasang di warung. Begitu juga stiker goofod dan pembayaran QRIS sudah tertempel di kaca makanan dan meja warung.
"Sudah lama ya pak, jualannya?" Tanyaku
"Alhamdulillah baru satu bulan, semoga bisa istiqomah"
"Amin ya rabbal alamin," Jawabku
"Tidak hanya makanan yang kami jual tapi minuman juga. Untuk makanan kami hanya kuat sampai jam 12.00. Kemudian Ibu istirahat, ketika pulang kerja saya yang jaga warung. Setelah istirahat sebentar, salat dan makan, Setelah maghrib, warung saya buka lagi sampai jam 10.00 malam untuk jualan, kopi, teh, es degan, snack, dan gorengan. Mereka bisa bayar tunai, juga bisa bayar dengan QRIS." Penjelasan dari usaha pak Alif.
Karena waktu akan menunjukkan pukul 08.00 pak Alif akan berangkat sekolah, maka aku izin pulang.
***
Dari usaha pak Alif, Aku ceritakan kepada ibuku. "Assalamualaikum bu," Aku masuk rumah dan menyalami ibu. Dan aku langsung membantu ibu yang sedang mencuci pakaian. "Bu,"Kataku yang kurang percaya diri dan kusimpan keinginanku. Karena kalau ibu jualan online pasti tidak jalan dan kerepotan. Menggunakan ponsel saja, masih ada yang tidak bisa. Bisanya hanya menelpon, dan menerima telpon dan sms. "Bagaimana kalau Pak Sugi yang buka warung online!" Kataku dalam hati.
Seperti biasa, Aku kerja di warung pak Sugi berangkat setelah maghrib. Warung pak Sugi masih menggunakan pembayaran tunai, belum ada stiker QRIS di warungnya. Maka malam itu aku usul ke pak Sugi agar warungnya selain offline juga dionlinekan.
"Mohon maaf pak Sugi, bagaimana warung ini dionlinekan!" UsulkuÂ
"Maksudnya Dit?"
"Ya biar bisa dipesan secara online, yang beli tidak hanya orang-orang yang lewat sini saja. Jadi nanti lewat ponsel jenengan ada foto mie, dan pisang kipas beberapa varian yang diuplod diapikasi tersebut. Sekarang zaman semakin canggih, hanya lewat smartphon mereka bisa memesan makanan sambil tiduran." Penjelasanku
"Oke, Aku setuju!" Jawabnya
"Terus pembayarannya bagaimana?" Tanyanya lagi
"Bisa tunai dan non tunai, kalau non tunai uang akan lansung ke rekening bank jenengan!" Aku menambahkan
Dua hari berlalu
Alhamdulillah warung pak Sugi banyak orderan, sampai saya sedikit kualahan karena banyaknya yang pesan.
"Terimkasih Pak Alif, kaulah guruku sekaligus inspirasiku. Karena engkau aku bisa update ilmu, dan bisa membantu pak Sugi lebih banyak pembeli. Semoga semua diberi kemudahan. Amin" Doaku dalam hati.
***
Mojokerto, 13 November 2022
Naskah ke-13, tantangan dari dokjay menulis 30 hari di kompasiana
***
Silahkan Baca Juga Naskah Sebelumnya:
Naskah ke-1 : Guruku Adalah Orang Tuaku
Naskah ke-2: Sekolahku Adalah Surgaku
Naskah ke-3: Satu Visi, Satu hati
Naskah ke-4: Tragedi di Warung Pak Sugi
Naskah ke-5: Doa Bersama Untuk Para Guru Indonesia
Naskah ke-6: Ibu dan Guruku Melarangku Pacaran
Naskah ke-7: Madu Guru, Buah Manis Cita-cita Siswa
Naskah ke-8: Teman Kerja Adalah Guruku
Naskah ke-9: Berguru pada Pangeran Diponegoro
Naskah ke-10: Berguru pada Sunan Kalijaga
Naskah ke-11: Si Kebaya Merah
Naskah ke-12: Kangen Masakan Ayah
Naskah ke-13: Guruku Inspirasiku, Karenamu Ada Toko Online
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H