***
Dari usaha pak Alif, Aku ceritakan kepada ibuku. "Assalamualaikum bu," Aku masuk rumah dan menyalami ibu. Dan aku langsung membantu ibu yang sedang mencuci pakaian. "Bu,"Kataku yang kurang percaya diri dan kusimpan keinginanku. Karena kalau ibu jualan online pasti tidak jalan dan kerepotan. Menggunakan ponsel saja, masih ada yang tidak bisa. Bisanya hanya menelpon, dan menerima telpon dan sms. "Bagaimana kalau Pak Sugi yang buka warung online!" Kataku dalam hati.
Seperti biasa, Aku kerja di warung pak Sugi berangkat setelah maghrib. Warung pak Sugi masih menggunakan pembayaran tunai, belum ada stiker QRIS di warungnya. Maka malam itu aku usul ke pak Sugi agar warungnya selain offline juga dionlinekan.
"Mohon maaf pak Sugi, bagaimana warung ini dionlinekan!" UsulkuÂ
"Maksudnya Dit?"
"Ya biar bisa dipesan secara online, yang beli tidak hanya orang-orang yang lewat sini saja. Jadi nanti lewat ponsel jenengan ada foto mie, dan pisang kipas beberapa varian yang diuplod diapikasi tersebut. Sekarang zaman semakin canggih, hanya lewat smartphon mereka bisa memesan makanan sambil tiduran." Penjelasanku
"Oke, Aku setuju!" Jawabnya
"Terus pembayarannya bagaimana?" Tanyanya lagi
"Bisa tunai dan non tunai, kalau non tunai uang akan lansung ke rekening bank jenengan!" Aku menambahkan
Dua hari berlalu
Alhamdulillah warung pak Sugi banyak orderan, sampai saya sedikit kualahan karena banyaknya yang pesan.