Atas saran gurunya, ketika Radit pulang sekolah langsung minta izin ibunya untuk bekerja sampingan dengan niat membantu ibunya, tapi ibunya menolaknya dengan agar Radit fokus sekolah saja. Dengan segala niat yang penuh dengan ketulusan, Radit tetap minta izin untuk bekerja sampingan dan akhirnya diizinkan oleh Ibunya. Di sore itu, dia menemui pak Sugi untuk bekerja di warungnya. Pada malam itu dia mulai bekerja, setiap selesai salat Maghrib dia jualan pisang kipas berbagai varian, sampai malam hingga pukul 23:30 WIB. Dia semalam ikut bekerja bersama pak Sugi dikasih uang Rp. 15.000, uangnya bisa dipakai saku sekolah dan rencana akan diberi gaji Rp. 500.000 perbulannya. Dari gaji setiap malam bekerja itulah, dia tidak minta uang saku pada Ibunya saat sekolah. Dan gaji perbulan akan diberikan kepada ibunya termasuk membayar SPP-nya tiap bulan.
***
Surabaya, 2 November 2022
Naskah ke-2 tantangan dari dokjay 30 hari menulis di Kompasiana
***
Silahkan Baca Juga Naskah yang Lain:
Naskah ke-1 : Guruku Adalah Orang Tuaku
Naskah ke-2: Sekolahku Adalah Surgaku
Naskah ke-3: Satu Visi, Satu hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H