Sunah Qouliyah (Ucapan Nabi)
Perintah atau suri tauladan nabi berdasarkan ucapan dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Contoh dari sunah Qouliyah atau ucapan/perkataan dari Nabi yaitu; "Haqul muslimi 'ala almuslimi sittun"Â yang artinya hak muslim dengan muslim lainnya itu ada enam
- Waidza laqoituhi fasallim 'alaih, yaitu ketika bertemu dengan sahabat, tetangga kita mengucapkan salam. Tidak perduli dimanapun berada, jika dirumah biasakan dengan berjabat tangan kepada orang tua sebelum berangkat sekolah maupun kerja. Dengan siapapun kita biasakan berjabat tangan dan mengucapakan salam, dan di manapun di sekolah dengan bapak/ibu guru, di tempat kerja mengucapkan dengan atasan dan rekan kerja, di kampus dengan teman dan para dosen begitu juga saat kita nongkrong bersama teman.
- Waidza da'aka fa'ajib 'alaih, yaitu ketika kita dimintai undangan kita wajib datang. Keculai kalau kita sakit yang mendera, hujan lebat dan lain-lain boleh diwakili.Â
- Waidza Istansahaka Fansahhu, yaitu ketika kita dimintai nasihat maka nasihatilah teman kita agar tidak terjerumus dengan hal-hal yang tidak diridai Allah. Mari kita nasihati semampu kita, agar teman kita tidak melakukan suatu hal yang tidak kita inginkan. Seperti melakukan tindak kekerasan, ataupun melakukan bunuh diri.
- Waidza 'Atosa Fahamidallahu Fasammithu, yaitu ketika bersin saling mendoakan. Ketika bersin membaca alhamdulillah kemudian dijawah yarhamukallah, kemudian dijawab lagi yang bersin dengang berdo'a wayuslih balakum". Seperti bersin hal kecil inilah diperhatikan oleh Rasulullah, agar tidak tergerus oleh zaman. Mari bersin yang saling mendokan, jangan sampai bersin mengucapkan dengan hal-hal atau ucapan yang kotor.
- Widza Maridha Fa'udhu'Â yaitu ketika teman kita, tetangga sakit kita menjenguknya. Jikalau sudah bertemu dengan teman yang sakit kita do'akan agar lekas sembuh dan meberikan kedamaian, kesejukan kepada keluarganya
- Waidza Mata Fattabi' Janazatahu, yaitu ketika teman kita, tetangga kita meninggal dunia, kita berusah untuk bertakziah dan mengantarkannya sampai ke liang lahat.
Sunah Fikliyah (Perbuatan Nabi)
Perintah atau suri tauladan dari sumber perbuatan kanjeng Nabi Muhammad SAW. Contoh sederhana seperti kita memasuki masjid, kanjeng Nabi memerintahkan kaki kanan lebih dulu, saat mengenakan pakaian juga memakai tangan kanan lebih dulu. Dan ketika keluar masjid kaki kiri yang lebih dulu kita keluarkan, begitu juga saat mengenakan pakaian kaki dan tangan kiri lebih dulu pakain kita lepas. Banyak contoh lain seperti cara nabi berwudu, cara nabi salat dan berpuasa dll.
Sunah Takririyah (Diamnya Nabi)
Diamnya atau ketetapan sebagai sumber dasar suri tauladan Nabi, contoh ketika Nabi dijamu Dhab seperti Biawak oleh sahabatnya, maka nabi diam tidak memakannya. Diamnya Nabi berarti boleh, maka makanan tersebut halal dimakan.
Dari ketiga sunah nabi di atas yang lebih banyak kita contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah Sunah Qouliyah (Perkataan) dan sunah Fikliyah (Perbuatan) dari kanjeng Nabi Muhammad Saw. Mari kita laksanakan apa yang dilakukan nabi, karena itulah bukti cinta kita kepada Nabi. Semoga dengan cinta dan bersholawat kepada nabi kita di surga nanti bisa bersama Nabi Muhammad saw. Allahumma Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H