Pada kesempatan ini saya izinkan menulis tentang "Menghidupkan Sunah Nabi Bergaransi Di Surga Nanti". Walaupun terlambat semoga memberi manfaat.Â
Tema yang diangkat oleh Kompasiana, 07/10/2022 kemarin inginnya langsung menulis, karena kendala kerja. Malam kemarin ingin menyapa sahabat kompasiana, namun pulang kerja kondisi badan kurang fit. Badan terasa panas dingin, batuk pilek dan pusing. Saat perjalanan pulang, berbagai obat sudah dibeli oleh istri, namun efeknya hanya sementara dan kembali bersin-bersin dan hidung meler.Â
Sampai rumah, Ibu mertua juga sudah memberi minuman anti biotik dan multivitamin namun demam masih meninggi. Sampai sore itu, Kaiknya Hafizah juga ngerokin dan mijetin saya, dan bisa itirahat sebentar mau maghrib demam kambuh lagi ditambah batuk berkali-kali. Di malam maulid Nabi terasa kurang hidup ini tak bisa beraktifitas seperti biasa memuji Tuhan dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.Â
Undangan Maulid Nabi bersama KPK Korda Surabaya di Baitul Alim di Karangan IV, akhirnya izin tak bisa hadir. Kuputuskan ke Dokter Hasan, yang biasanya tak mau disuntik malam itu saya minta disuntik berniat agar segera sembuh dan pulang dari dokter membawa obat seperti biasanya.Â
Alhamdulillah setelah maghrib, lima obat kuteguk satu persatu seluruh tubuh kututupi sarung sampai kepala. Tak terasa keringatku memabasahi bantal dan sarung yang kukenakan. Alhamdulillah, bangun untuk melaksanakan salat isak, demam sudah hilang dan badan terasa ada kebaikan namun belum sempurna, masih batuk dan kepala agak sedikit pusing. Begitu juga sampai pagi ini saat kumenulis tulisan ini.
***
Kanjeng Nabi Muhammad pernah bersabda "Man Ahya Sunnati Faqod Ahabbani, Faqod Ahabbani Kana Ma'i Filjannah." yang kurang lebih artinya " Barang siapa menghidupkan sunnahku, maka dia benar-benar cinta kepadaku, jika benar-benar mencintaku maka ia akan bersamaku di surga."
Dari hadis di atas maka kita memperoleh perintah untuk menghidupkan sunah-sunah Nabi Muhammad SAW. Maka dalam tulisan ini sedikt dari beberapa sunah Nabi. Perlu diketahui bahwa Sunah Nabi terbagi menjadi tiga, yaitu sunah Qouliyah, Fi'liyah dan Takririyah.Â
Sunah Qoiliyah yaitu perintah atau suri tauladan nabi berdasarkan ucapan dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW, Sunah Fikliyah yaitu perintah atau suri tauladan dari sumber perbuatan kanjeng Nabi Muhammad SAW, dan Sunah dari Takriryahnya kanjeng Nabi yaitu diamnya atau ketetapan Kanjeng Nabi Muhammad SAW sebagai sumber dasar suri tauladan Nabi dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut KBBI sunah adalah aturan agama yang didasarkan atas segala apa yang dinukilkan dari nabi Muhammad saw, baik ucapan, perbuatan dan ketetapan maupun kebiasaan yang tak pernah ditinggalkannya. Dalam pelaksanaannya sunah berarti perbuatan yang apabila dilaksanakan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak mendapat dosa.