Pagi ini kusaksikan, dua penjahit jalanan
Yang satu usianya lebih muda menjadi langganan
Tapi tak bisa menjahit celanaku karena banyaknya orderan
Penjahit satu usianya lebih tua, mau memulai menjahit masih kesulitan
Memasukkan benang dalam lubang jarum, dan kubantu untuk memasukkan
---
Mentari sudah memperlihatkan sinarnya
Tapi celanaku belum usai juga
Biasanya kuberkunjung ditempat ini sebelum sinarnya menampakkan cahaya
Dan bisa berangkat lebih pagi untuk kerja
Sudahlah, kutunggu orang tua itu dengan santai dan bahagia
---
Kuperhatikan orang tua itu, benangnya putus lagi, ia kesulitan memasukkan jarum dilubangnya
Dengan hati yang tulus, lagi aku membantu memasukkannya
Entah kenapa?
benang sering putus padahal mesin jahitnya hanya tangan kanannya
Apakah terlalu keras menggerakkannya, atau mesin yang terlalu tua seperti usianya
---
Hati gembira bisa membantu kesulitannya
Semoga datangnya pasien baru, menunggu jahitannyaÂ
Duduk manis di depannya, dan membantunya
Dan ketakutan jikalau pasien-pasien yang baru meniggalkan jahitannya
Semoga penjahit Jalanan disampingnya, berhati mulia, ikut membantu menyelesaikan orderannya
Surabaya, 21 Juli 2022
M. Abd. Rahim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H