Mohon tunggu...
Maarif SN
Maarif SN Mohon Tunggu... Guru - Setia Mendidik Generasi Bangsa

Membaca untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Pemilu 2024 dalam Perspektif Perubahan Sosial dan Kebudayaan

4 April 2023   21:43 Diperbarui: 17 April 2023   11:45 2157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum merdeka, khususnya di fase D (Kurikulum tingkat SMP) sangat terbuka untuk memasukkan  atau mengintegrasikan pendidikan politik di dalamnya. 

Selain pengetahuan tentang proses politik kenegaraan, perlu juga pengetahuan tentang sikap-sikap yang perlu dimiliki dan dikembangkan agar suasana kehidupan yang harmonis dapat terjaga dalam situasi yang panas seperti hari-hari belakangan ini. 

Eskhalasi politik yang pastinya akan semakin panas di tahun depan perlu diantisipasi sejak dini. Di sinilah peran dunia pendidikan formal (sekolah) dapat menjadi sentral. 

Para siswa sebagai calon pemilih pemula yang baru akan mulai mengenal secara langsung proses politik kenegaraan pada tahun depan, adalah pelaku utama perubahan (sosial dan budaya) di masa yang akan datang. 

Sebagai guru IPS yang kebetulan suka mencermati kondisi politik, situasi politikan akhir-akhir ini,  khususnya sejak 2 periode terakhir, menjadi sesuatu yang memprihatinkan. 

Minimnya pengetahuan dan  pemahaman para siswa terhadap proses politik dan perannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat rentan disusupi paham-paham dan praktik politik yang kurang baik, bahkan bertentangan dengan nilai-nilai idealisme. 

Salah satu sebabnya adalah minimnya integrasi aspek-aspek terkait proses politik kenegaraan dengan materi pembelajaran. Proses politik hanya dipahami sebagai sebuah pengetahuan, bukan sebagai pengalaman yang berimplikasi secara langsung pada kehidupannya. 

Di sinilah, saya mencoba berimprovisasi dengan memasukkan "Proses Pemilu" sebagai contoh bentuk perubahan yang direncanakan. 

Bahkan, pemilulah yang menjadi pintu gerbang atau tahap awal perubahan sosial dan kebudayaan pada lima tahun atau beberapa puluh tahun ke depan. 

Semoga saja, chaos sebagaimana yang diramalkan akan bisa terjadi di Oktober 2024, tidak pernah akan terjadi. 

Suksesi kepemimpinan pasti dapat berjalan dengan tertib dan damai jika masyarakatnya sudah cerdas dalam arti kata yang sebenarnya, bukan hanya retorika yang menjadi milik golongan tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun