Begitulah, bukan bermaksud menyepelekan korban yang jatuh [semoga mereka yang meninggal mendapat tempat yang layak di sisi-NYA, dan korban luka segera sembuh serta dapat beraktifitas seperti biasa], bom Jakarta hanyalah salah satu peristiwa yang tidak menyenangkan dari ribuan peristiwa besar sejenis di seluruh dunia, yang diekspos dan diulas secara viral aneka media.Â
Satu hal yang tidak mengagetkanku adalah bahwa sebelumnya telah ada pengumuman akan adanya serangan di Jakarta dari pihak yang disebut sebagai teroris dunia dan negara sudah dinyatakan dalam keadaan siaga setelahnya.
Namun yang tak kalah penting adalah peranan isi kepala yang bersumber dari mata, telinga, mulut dan meresap ke dalam hati yang telah berhari-hari berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, disesaki dengan aneka peristiwa kacau dan tak menyenangkan serta membuat tak nyaman.
Inilah resistensi yang sebenarnya lebih layak untuk dikhawatirkan oleh para pemimpin negeri
atau menunggu hingga apatisme menjangkiti ?
Â
 Maaf saja jika kemudian sampai terluncur kalimat, "oo.... ternyata benar, Jakarta akhirnya dibom"
Â
Klimbungan 201511012243
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H