Bumi memberikan tempat tinggal bagi semua makhluk hidup. Makhluk hidup digerakkan oleh energi yang terserap lalu diuraikan menjadi pati, meneruskannya ke dalam tubuh, memenuhi kebutuhan nutrisi dan unsur-unsur penting lainnya. Zat yang masih tersimpan digunakan sebagai tenaga untuk beraktivitas, sedangkan reaksi sisa yang sudah terbuang diolah kembali melalui proses kimiawi. Sedangkan jauh dari atas sana, Matahari menyediakan sinarnya untuk mengendalikan cuaca kemudian berubah menjadi iklim. Angin bertiup menyebar di antara atmosfer dan permukaan bumi menghasilkan tekanan udara. Perubahan tersebut akhirnya menyebabkan pergerakan dari satu tempat ke wilayah lain berupa angin. Selanjutnya, kegiatan tersebut berdampak terhadap suhu panas atau dingin, dan akhirnya menghasilkan rintikan hujan. Inilah yang dinamakan proses alam.
Dalam siklus kehidupan, setiap individu pasti tidak terlepas dari istilah lingkungan. Lingkungan dapat didefinisikan sebagai tempat untuk beradaptasi dan bertahan hidup dalam satu kesatuan individu ataupun ekosistem. Di mana hal tersebut memiliki peranan penting untuk menjaga kelangsungan hidup bagi setiap makhluk. Tanpa adanya unsur tersebut, keseimbangan alam tidak akan tercipta. Namun berdasarkan sudut pandang lain, adanya keselarasan tersebut juga ditentukan berdasarkan objek penyusunnya. Seperti seorang manusia, beberapa ratusan tahun yang lalu saat manusia melakukan kegiatan bercocok tanam di berbagai wilayah, daerah pemukiman tumbuh dengan cepat. Mereka mendapat berbagai hasil alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan sebagian besar dari masyarakat mulai belajar membudidayakan tanaman. Ketika pergantian zaman terjadi, revolusi industri meledak peristiwa ini menyebabkan terciptanya berbagai pabrik modern yang dapat menjadikan ketersediaan energi dan sumber daya alam mengalami penurunan tajam. Sehingga kasus ini tertuju pada sebuah ancaman berupa pencemaran limbah dalam skala besar.
Seiring dengan berjalannya waktu, permasalahan tentang lingkungan telah menjadi topik yang masih sering diperbincangkan.Hal ini tentu menjadi pembahasan utama terkait keberlangsungan makhluk hidup yang terdapat di alam, baik dalam lingkungan mikro maupun makro. Salah satu faktor penyebab adanya kerusakan tersebut dipengaruhi oleh ulah manusia, mengambil semua manfaat sesuai kebutuhan tanpa memperhatikan bagaimana alam ini bekerja. Sehingga lambat laun akan merugikan ekosistem dan ketersediaan energi di sekitar kita. Memang pada umumnya sumber daya alam harus digunakan secara bijak dan tidak dihabiskan. Tapi dilihat dari berbagai perspektif, orang cenderung memiliki dua argumen yang berbeda antara melibatkan keseimbangan sebagai satu kesatuan utuh serta kepentingan terhadap suatu kelompok, yang mana masing-masing individu memiliki komitmen yang berbeda. Jika tidak ada resolusi untuk mengatasinya, dampak yang ditimbulkan bisa menjadi sebuah pengaruh negatif bagi kesehatan mental, ekonomi, sosial, dan keseluruhan flora, fauna, maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu, diperlukan tindakan nyata sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban terhadap tempat tinggal kita. Berikut ini kita akan membahas berbagai permasalahan tentang lingkungan dan solusi pemecahannya.
PENCEMARAN
Pencemaran dapat diartikan sebagai segala bentuk kontaminasi pada suatu wilayah yang secara umum dapat merugikan. Sedangkan, menurut Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982 menyatakan bahwa pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu, yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Argumen ini merupakan pendukung yang kuat bahwa fakta tentang pencemaran lingkungan benar-benar terjadi. Berdasarkan kategorinya, pencemaran terbagi menjadi tiga jenis, yaitu pencemaran air, udara, dan darat.
KERUSAKAN
Kerusakan atau yang biasanya dikenal dengan tindakan mengubah ataupun mengganti merupakan kegiatan yang bersifat tidak menguntungkan dan cenderung merujuk pada kehancuran suatu wilayah. Kerusakan dapat terjadi karena kurangnya kesadaran dalam diri tentang pentingnya menjaga dan melindungi lingkungan mereka.
LIMBAH
Dapat diartikan sebagai sisa-sisa dari sebuah produk yang sudah tidak terpakai dan suatu zat buangan ketika mencapai pada tahap akhir.Barang berupa lelehan atau padatan ini seringkali dihasilkan melalui proses yang kurang terealisasi secara sempurna. Sehingga,pada saat sampai ke tahap pembuangan,zat ini bisa menjadi pengaruh buruk.Salah satu bukti nyata dalam permasalahan tersebut yaitu,pengolahan sampah B3 atau bahan berbahaya dan beracun tidak sesuai dengan prosedur. Sehingga,mencemaskan masyarakat dan para aktivis lingkungan,Pembuangan limbah secara illegal ,dan pembuangan ribuan ton minyak sisa industri di laut lepas yang dapat merusak ekosistem dalam hitungan detik.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan lingkungan.
Pertama, Meminimalisir Aktivitas Manusia. Menurut kacamata sosial, manusia berperan sebagai pendukung utama dalam membentuk perubahan zaman. Hal ini didasarkan pada berbagai inovasi yang dilakukan sebagai landasan ide dan terobosan baru. Tapi nyatanya dibalik peran ini tidak sedikit juga efek yang terjadi lewat resolusi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan suatu kerjasama untuk mengurangi beberapa kemungkinan tadi dengan melakukan pembangunan di lahan kosong, mengendalikan pelepasan zat kimia di berbagai wilayah seperti tempat industri dan pertanian, mengurangi pemakaian bahan yang susah diolah secara alamiah, yaitu CFC sebagai penyebab hilangnya ozon, yang bertujuan sebagai tindakan pengurangan energi. Kemudian, diperlukan pengurangan emisi gas rumah kaca
Kedua, Adanya Sifat Konsumerisme. Seperti yang telah kita ketahui,setiap manusia memiliki sifat ketergantungan terhadap sesuatu. Dimana, setiap insan tidak bisa mengandalkan dirinya sendiri untuk melengkapi suatu kebutuhannya.Jadi,agar dapat memecahkan hal tersebut, munculah sebuah simbiosis antar individu.Seiring berjalannya waktu, proses ini tidak selamanya berjalan baik.Beberapa pihak mulai dirugikan dan mulai terjadi ketidakseimbangan. Jika sikap tersebut tidak diimbangi dengan adanya kesadaran, hal ini bisa menimbulkan sifat ketergantungan.
Ketiga, Penanganan Perburuan Liar. Dalam beberapa dekade terakhir, penciptaan senjata seperti bahan peledak dan senapan yang biasanya digunakan sebagai alat untuk mencari mangsa sudah menjadi rahasia umum. Tapi segala sesuatu yang pada dasarnya bersifat merusak pasti akan merugikan. Meski sensasi dalam mendapat buruan terasa lebih mudah, hal ini dapat mengancam berbagai spesies darat maupun biota laut. Dan yang paling dikhawatirkan apabila ketika suatu spesies mengalami kepunahan, otomatis rantai ekosistem makanan terputus. Sehingga antara makhluk hidup dan ekosistem tidak tercipta. Untuk menghindari kesenjangan ini, sebagai seorang makhluk hidup juga tidak sepantasnya memperlakukan mereka secara demikian. Beri tempat tinggal yang nyaman untuk dihuni seperti cagar alam dan suaka marga satwa atau mungkin memberi kebebasan berkoloni bersama anggota lainnya.
Keempat, adalah Stop Deforestasi. Deforestasi atau yang seringkali disebut sebagai penggundulan hutan merupakan tindakan membahayakan gas atmosfer dan dapat berpengaruh terhadap iklim di seluruh belahan dunia. Pohon yang gundul sudah tidak dapat lagi menyerap karbon dioksida atau CO2 dan melepaskan oksigen. Padahal pepohonan tersebut berguna sebagai penyerap karbon Yang menyebabkan stabilitas kadar udara di atmosfer meningkat. Dengan memulai dari penanaman kembali. Penerapan sistem tebang pilih dan mengolah lahan. Untuk menjaga terjadinya erosi. Bisa menjaga ketersediaan pohon tetap terkelola dengan baik.
Kelima,Pertanian Organik. Munculnya pertanian organik bertujuan untuk menghindari penggunaan pupuk kimia dan pestisida. Bergantung pada metode rotasi tanaman, yaitu memiliki dampak meminimalkan sisi buruk pertanian terhadap alam. Dengan menerapkan sistem pertanian tersebut, para petani bisa menghasilkan buah dan sayur segar secara sehat tanpa campuran bahan-bahan yang membahayakan bagi kesehatan tubuh dan lingkungan. Selanjutnya, Sumber Energi Terbarukan. Sinar matahari, air, dan tenaga angin sebenarnya merupakan sumber energi tak terbatas. Namun, jika digunakan secara terus-menerus akan menjadikan persediaan alam menjadi terbatas. Salah satunya karbon, senyawa satu ini mampu menggabungkan diri dengan berbagai unsur lain dan menghasilkan molekul zat yang berbeda, termasuk semua jaringan baik hewan maupun tumbuhan. Jika hal ini tidak segera dihentikan, ketersediaan sumber daya alam akan berada pada posisi darurat. Untuk itu, perlu adanya alternatif lain sebagai pengganti yang lebih mudah dan praktis. Pemanfaatan energi seperti air bisa digunakan sebagai perubahan gaya kinetik dari angin menjadi listrik. Melalui turbin, biomasa bisa menghasilkan energi lewat bahan organik seperti limbah. Pertanian atau kayu atau geothermal yang melalui panas dari dalam bumi sehingga sumber listrik dan pemanas. Beragam tindakan tersebut berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Keenam,Pengelolaan Daur Ulang Limbah.Di abad ke-22, hal ini menjadi suatu permasalahan yang serius.Daur ulang bisa dideskripsikan sebagai proses pengelolaan barang atau pemrosesan kembali bahan yang sudah terpakai.tanpa adanya daur ulang ,akan terjadi sebuah penimbuan yang berujung sia-sia.Sebagai generasi muda yang modern dan inovatif,kita bisa memanfaatkan kesempatan ini sebagai peluang untuk berkarya lewat suatu kerajinan tangan bernilai komersial ,pemanfaatan ecobrick atau mungkin dengan cara sederhana yakni melakukan pemilahan sampah organik dan non organik yang bisa kita lakukan dari rumah dan lain sebagainya.
Jadi, hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi kita.namun,bukan berarti alternatif ini menjadi sebuah keterlambatan untuk melakukan sebuah perbaikan.Dengan adanya keinginan dan tekad yang kuat, segala bentuk permasalahan dapat kita selesaikan dengan baik.
Daftar Pustaka
Woodward,J.Biology Matters! Volume 10 ECOLOGY:Grolier Publishing Company,2010.
Karya : Aulia Rizki Ramadhani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H