Pertama, Meminimalisir Aktivitas Manusia. Menurut kacamata sosial, manusia berperan sebagai pendukung utama dalam membentuk perubahan zaman. Hal ini didasarkan pada berbagai inovasi yang dilakukan sebagai landasan ide dan terobosan baru. Tapi nyatanya dibalik peran ini tidak sedikit juga efek yang terjadi lewat resolusi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan suatu kerjasama untuk mengurangi beberapa kemungkinan tadi dengan melakukan pembangunan di lahan kosong, mengendalikan pelepasan zat kimia di berbagai wilayah seperti tempat industri dan pertanian, mengurangi pemakaian bahan yang susah diolah secara alamiah, yaitu CFC sebagai penyebab hilangnya ozon, yang bertujuan sebagai tindakan pengurangan energi. Kemudian, diperlukan pengurangan emisi gas rumah kaca
Kedua, Adanya Sifat Konsumerisme. Seperti yang telah kita ketahui,setiap manusia memiliki sifat ketergantungan terhadap sesuatu. Dimana, setiap insan tidak bisa mengandalkan dirinya sendiri untuk melengkapi suatu kebutuhannya.Jadi,agar dapat memecahkan hal tersebut, munculah sebuah simbiosis antar individu.Seiring berjalannya waktu, proses ini tidak selamanya berjalan baik.Beberapa pihak mulai dirugikan dan mulai terjadi ketidakseimbangan. Jika sikap tersebut tidak diimbangi dengan adanya kesadaran, hal ini bisa menimbulkan sifat ketergantungan.
Ketiga, Penanganan Perburuan Liar. Dalam beberapa dekade terakhir, penciptaan senjata seperti bahan peledak dan senapan yang biasanya digunakan sebagai alat untuk mencari mangsa sudah menjadi rahasia umum. Tapi segala sesuatu yang pada dasarnya bersifat merusak pasti akan merugikan. Meski sensasi dalam mendapat buruan terasa lebih mudah, hal ini dapat mengancam berbagai spesies darat maupun biota laut. Dan yang paling dikhawatirkan apabila ketika suatu spesies mengalami kepunahan, otomatis rantai ekosistem makanan terputus. Sehingga antara makhluk hidup dan ekosistem tidak tercipta. Untuk menghindari kesenjangan ini, sebagai seorang makhluk hidup juga tidak sepantasnya memperlakukan mereka secara demikian. Beri tempat tinggal yang nyaman untuk dihuni seperti cagar alam dan suaka marga satwa atau mungkin memberi kebebasan berkoloni bersama anggota lainnya.
Keempat, adalah Stop Deforestasi. Deforestasi atau yang seringkali disebut sebagai penggundulan hutan merupakan tindakan membahayakan gas atmosfer dan dapat berpengaruh terhadap iklim di seluruh belahan dunia. Pohon yang gundul sudah tidak dapat lagi menyerap karbon dioksida atau CO2 dan melepaskan oksigen. Padahal pepohonan tersebut berguna sebagai penyerap karbon Yang menyebabkan stabilitas kadar udara di atmosfer meningkat. Dengan memulai dari penanaman kembali. Penerapan sistem tebang pilih dan mengolah lahan. Untuk menjaga terjadinya erosi. Bisa menjaga ketersediaan pohon tetap terkelola dengan baik.
Kelima,Pertanian Organik. Munculnya pertanian organik bertujuan untuk menghindari penggunaan pupuk kimia dan pestisida. Bergantung pada metode rotasi tanaman, yaitu memiliki dampak meminimalkan sisi buruk pertanian terhadap alam. Dengan menerapkan sistem pertanian tersebut, para petani bisa menghasilkan buah dan sayur segar secara sehat tanpa campuran bahan-bahan yang membahayakan bagi kesehatan tubuh dan lingkungan. Selanjutnya, Sumber Energi Terbarukan. Sinar matahari, air, dan tenaga angin sebenarnya merupakan sumber energi tak terbatas. Namun, jika digunakan secara terus-menerus akan menjadikan persediaan alam menjadi terbatas. Salah satunya karbon, senyawa satu ini mampu menggabungkan diri dengan berbagai unsur lain dan menghasilkan molekul zat yang berbeda, termasuk semua jaringan baik hewan maupun tumbuhan. Jika hal ini tidak segera dihentikan, ketersediaan sumber daya alam akan berada pada posisi darurat. Untuk itu, perlu adanya alternatif lain sebagai pengganti yang lebih mudah dan praktis. Pemanfaatan energi seperti air bisa digunakan sebagai perubahan gaya kinetik dari angin menjadi listrik. Melalui turbin, biomasa bisa menghasilkan energi lewat bahan organik seperti limbah. Pertanian atau kayu atau geothermal yang melalui panas dari dalam bumi sehingga sumber listrik dan pemanas. Beragam tindakan tersebut berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Keenam,Pengelolaan Daur Ulang Limbah.Di abad ke-22, hal ini menjadi suatu permasalahan yang serius.Daur ulang bisa dideskripsikan sebagai proses pengelolaan barang atau pemrosesan kembali bahan yang sudah terpakai.tanpa adanya daur ulang ,akan terjadi sebuah penimbuan yang berujung sia-sia.Sebagai generasi muda yang modern dan inovatif,kita bisa memanfaatkan kesempatan ini sebagai peluang untuk berkarya lewat suatu kerajinan tangan bernilai komersial ,pemanfaatan ecobrick atau mungkin dengan cara sederhana yakni melakukan pemilahan sampah organik dan non organik yang bisa kita lakukan dari rumah dan lain sebagainya.
Jadi, hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi kita.namun,bukan berarti alternatif ini menjadi sebuah keterlambatan untuk melakukan sebuah perbaikan.Dengan adanya keinginan dan tekad yang kuat, segala bentuk permasalahan dapat kita selesaikan dengan baik.
Daftar Pustaka
Woodward,J.Biology Matters! Volume 10 ECOLOGY:Grolier Publishing Company,2010.
Karya : Aulia Rizki Ramadhani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H