Ihtiar menuju Halal Tourism: Untuk Apa?
Konsep "wisata halal", "wisata syariah", atau "halal tourisme" itu pada hekaketnya adalah sama dengan konsep wisata pada umumnya, yakni sama-sama memberikan layanan keramah-tamahan (hospitality) untuk memuaskan pelanggan wisata. Setiap pelanggan perlu mendapatkan layanan yang aman, nyaman, dan ramah, sehingga mereka puas dan pada suatu saat nanti diharapkan mau kembali lagi untuk berkunjung.
Hal yang membedakan adalah perlunya layanan tambahan dalam aspek amenitas, pertunjukan, dan aksesibilitas yang diberikan kepada para wisatawan muslim untuk memenuhi keinginan, pengalaman, dan kebutuhan yang sesuai dengan keyakinan mereka. Misalnya tersedia makanan halal, tempat bersuci untuk berwudhu, fasilitas shalat, dan lain sebagainya.
Kiranya, Kampung Nila Slilir perlu berinovasi dalam pengembangan wisata halal yang didukung dengan digital marketing. Dalam dunia yang serba digital, pelanggan membutuhkan layanan informasi secara mudah, cepat, dan akurat. Hal ini mengindikasikan bahwa mau tidak mau, pemasaran tradisional pada akhirnya akan ditinggalkan oleh pelanggan. Maka sudah sepatutnya, para pelaku Kampung Nila Slilir menyiapkan diri lebih awal untuk menjawab kebutuhan Halal Tourism.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H