Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Omnibus Law di Tengah Gejolak Ekonomi dan Demontsrasi

18 Agustus 2020   22:20 Diperbarui: 18 Agustus 2020   23:58 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, posisi pemerintah berada di tengah-tengah mereka. Pemerintah patut menjadi regulator yang baik dan adil. Ukuran keadilan adalah kadar kepatutan yang mesti diterima oleh masing-masing pihak. Di sinilah pentingnya dialog yang dialogis, bukan dialog “menang-kalah”, tetapi dialog yang “menang-menang” atau win-win solution.

Hemat saya, ambil sisi positip dari Omnibus Law, dan buang sisi negatif darinya. Jika terdapat pasal-pasal yang tidak bisa diterima semuanya oleh para pihak, maka janganlah dibuang semuanya. Bagaimana pendapat Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun