Pak Iwan menceritakan, bahan bakunya berasal dari ayam kampung. Jika terpaksa menggunakan ayam potong, hanya dadanya saja yang diambil. Tersedia pula sajian lalapan bebek geprek. Biasanya, 40 potong bebek berbumbu dikirim seminggu sekali dari Jember.
Dalam sehari, Warung OmBoy mampu menjual sekitar 100 porsi. Kalau di Jember, sehari untuk satu warung bisa mencapai 300 porsi. Tiap porsi ayam geprek seharga Rp 15.000.
Jika order makanan lewat Go-Jek, harganya bisa 20% lebih tinggi dari harga semula. Itu atas permintaan si pengorder. Sebaiknya, pengunjung datang langsung jika menginginkan harga termurah.
Saya penyuka pedas dan lalapan sejak kecil. Maka saya pesan pedas level 6. Artinya, cabe rawitnya berjumlah 6 biji. Pengalaman merasakan seporsi ayam geprek di Warung OmBoy, rasanya memang mantap, plus minuman es tehnya.
Pas di lidah, namun tidak sepedas yang saya kira sebelumnya. Sambalnya khas. Proporsinya merupakan perpaduan antara pedas dan sedap, sehingga tidak menghilangkan rasa nikmat.
![Kopdar bersama Bolang di Warung OmBoy|Dok. Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/02/kopdar-bolang-00-jpg-5ae949d816835f3e051f4d43.jpg?t=o&v=555)
Sembari mengenali filosofi Warung OmBoy dengan ayam geprek andalannya, bersyukur kami bisa menuntaskan rencana penerbitan buku "Pesona 17 Kampung Tematik di Kota Malang" bersama Bolang. Salam.