Pada putaran kedua, saya mendapatkan peluang alih profesi menjadi pengacara dengan gaji lebih baik, US$ 8000. Saya putuskan pilih. Sayang, kondisi perekonomian belum membaik. Properti tidak segera laku terjual dan tidak liquid. Di akhir permainan, total asset yang berhasil saya kumpulkan minus, setelah semua hutang terlunasi. Ironisnya, saya belum sempat melindunginya dengan asuransi. Andai terjadi risiko, entah apa yang bakal terjadi?
Untuk mengatasi risiko ketidakpastian, ada cara bijak agar kita "tidak meninggalkan air mata, tapi mata air untuk keluarga tercinta", begitu pesan Hendra Sensei saat mengedukasi keuangan selepas acara permainan praxis.Â
Sebelum semua risiko itu terjadi, layak bagi kita untuk menyiapkansolusi personal dan bisnis yang berfokus pada kesejahteraan keluarga.
Itulah gambaran singkat edukasi keuangan melalui permainan praxis. Mudah dan seru, bukan?
Edukasi Keuangan: "Rencanakan Lebih dengan 3 Pasti"
Hendra Sensei melakukan edukasi keuangan bertajuk, "Enjoy your Time: How to Start Asset Management & Achieve Healthy".Ungkapan "mata air" yang pernah ia sebutkan terdahulu, bermakna betapa penting kita meninggalkan harta pusaka (legacy) yang terlindungi dan mudah dibagi buat keluarga tercinta, bukan sekedar meninggalkan assetyang berisiko. Mengapa?
Menyadari hal itu, kita perlu menyiapkan proteksi aset sejak dini. Tujuannya agar aset kita berpotensi surplus, bersifat cair (liquid), efisien dari segi pajak dan beaya, serta mudah didistribusikan. Itulah warisan pusaka (legacy) terlindungi. Ringkas kata, harta kekayaan kita menjadi sumber kesejahteraan hari ini dan masa depan yang lebih baik.