Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Empat Alasan Memilih Produk Perbankan Syariah

4 Juni 2017   04:02 Diperbarui: 20 Juli 2017   22:22 4442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh Produk Asuransi Syariah/Dok. Pribadi

Sekedar contoh, tiap nasabah bisa menabung di bank syariah laiknya menabung di bank konvensional. Layanan ATM banks syariah juga sudah banyak, bisa transfer antar bank, bisa untuk pembeayaan KPR, kredit usaha, dan lain sebagainya. Kiranya, “perbankan konvensional perlu dihormati, perbankan syariah layak dinikmati”.

Kini keputusan ada di tangan Anda, apakah karena motif agama, karena motif ekonomi, atau kedua-duanya. Semua bebas memilih yang terbaik buat Anda!

Ketiga, alasan kebutuhan. Katakanlah bagi muslim yang berencana pergi haji ke Mekkah, tidak memiliki rekening di bank akan menghadapi banyak masalah, terutama untuk membayar cicilan ongkos naik haji yang sesuai dengan prinsip syariah. Maka, memanfaatkan jasa perbankan berlogo iB Syariah di manapun berada, merupakan kebutuhan. 

Dalam kehidupan sehari-hari pun, sulit bagi kita untuk lepas sama sekali dengan jasa perbankan. Terutama bagi masyarakat yang dewasa ini sudah makin akrab dengan smartphone dan media sosial. Kehadiran dunia perbankan akan mempermudah urusan, seperti mengambil gaji, membeli pulsa, transaksi jual beli online, dan masih banyak lagi.

Karena kebutuhan, maka tak ada alasan semua Anda menghindarinya. Apalagi, pelayanan perbankan syariah kini semakin mudah. Industri perbankan syariah juga makin mendekatkan diri ke pelanggan dengan menyediakan beberapa unit layanan mobil keliling dan masuk ke kampus-kampus seperti yang ada di kota Malang.

Layanan Jasa Perbankan Syariah Masuk Kampus/Dok. Pribadi
Layanan Jasa Perbankan Syariah Masuk Kampus/Dok. Pribadi
Keempat, produknya bervariasi. Produk syariah itu menarik karena bervariasi. Ada banyak ragam produk layanan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Misalnya untuk produk pendanaan, sebuah bank syariah ini menawarkan Tabungan Reguler, Tabungan Berjangka, TabunganKu, BSM Tabungan Mabrur, BSM Tabungan Dollar, dan lain lain. 

Maka tak berlebihan kiranya, jika keuangan syariah disebut-sebut “Sama Bagusnya, Sama Lengkapnya, Sama Modernnya” layaknya produk jasa keuangan konvensional.

Pengalaman Memanfaatkan Jasa Keuangan Syariah

Pertama kali saya menggunakan produk syariah adalah saat membuka Tabungan “Muammalat Share-E” dengan nomor rekening 601923 xxx xxxxxxx, lengkap dengan Kartu “PIN Share-E” dan Kartu “TIN Share-E” sebagai pasangannya. Saat itu, saya mendapatkan triple card, karena memilih produk tabungan yang tanpa disertai buku tabungan. Keuntungannya, saya tidak dikenai beaya administrasi sama sekali.

Contoh produk salah satu perbankan syariah/Dok. Pribadi
Contoh produk salah satu perbankan syariah/Dok. Pribadi
Pada kesempatan berbeda di tahun 2010, saya tertarik menggunakan produk asuransi syariah dengan Nomor Polis 255XXXXX. Produk itu dikeluarkan oleh lembaga keuangan konvensional yang memiliki unit asuransi syariah. Saya masih aktif sebagai pemegang polis asuransi syariah itu hingga kini.

Contoh Produk Asuransi Syariah/Dok. Pribadi
Contoh Produk Asuransi Syariah/Dok. Pribadi
Tujuan saya saat itu adalah untuk jaga diri sekaligus belajar menabung secara tertib plus berinvestasi yang sejalan dengan prinsip syariah. Manfaatnya selain saya bisa turut serta mewujudkan kesetiakawanan sosial dengan cara saling menolong antara sesama pemegang polis, saya merasa aman, tenang dan berpotensi memperoleh keuntungan yang berkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun