Kolam ikan area Desa Wisata Pujon Kidul/Dok. Pribadi
Hemat saya, kita patut belajar dari kreativitas para agen perubahan desa dalam melakukan diversifikasi sawah menjadi desa wisata tanpa merusak fungsi utamanya. Bagaimana mereka melakukannya?
Mendiversifikasi Sawah Menjadi Tempat Wisata Unik
Sejauh mata telanjang menyapu hamparan sawah hingga membentur pegunungan, tampak view tanaman padi dan sayuran seperti kol, bawang merah, tomat, dan sejenisnya. Tempat ini cocok untuk membebaskan diri sejenak dari kepenatan dan hiruk pikuk kehidupan perkotaan.
Areal persawahan seluas 7600 m2 yang dijadikan desa wisata itu tetap warga fungsikan untuk tanaman padi dan aneka sayuran. Kegiatan bertani semacam ini justeru menjadi pelengkap objek wisata berbasis alam yang menarik.
Suasana Cafe Sawah Pujon Kidul saat liburan (24/4/2017)/Dok. Pribadi
Kala berkunjung, saya melihat sosok perempuan tangguh membawa rumput di atas kepalanya sambil berjalan di sekitar areal wisata. Di seberang jalan, tampak seorang ibu bercapil sedang memungut sejenis sayuran di atas hamparan sawah yang menghijau.
Seorang perempuan tangguh membawa rumput di atas kepalanya/dok. Pribadi
Spot-spot foto
selfie,wellfie dan deretan gazebo mini menyempurnakan eksotika wisata sawah. Keunikan ini menjadi daya tarik tersendiri, seperti wisatawan yang kami jumpai membawa sepasang burung kakak tuanya ke tempat ini.
“Izinkan saya memotret burung-burung ini, apa boleh Mas?”, pintaku. Dia menjawab, “silahkan, asal tidak menggunakan lampu blitz!”. Saya mendapati kesempatan langka ini. Terima kasih.
Burung kakak tua dibawa serta oleh pemilknya berwisata/Dok. Pribadi
Desa wisata ini menyediakan satu
rest area berupa bangunan permanen
. Selebihnya, berupa gubuk-gubuk semi permanen di tengah sawah. Pengunjung disediakan meja kursi yang sengaja diletakkan tepat di tengah sawah.
Gazebo-gazebo mini di Desa Wisata Pujon Kidul/Dok. Pribadi
Sebagian meja kursi lainnya ditata di tempat terbuka tanpa atap dengan
background bertuliskan “Desa Wisata Pujon Kidul” dengan ikon capung berwarna biru bertengger di atasnya.
Dua lingkaran berpola daun waru sengaja diletakkan di depan background itu. Fungsinya sebagai tempat pijakan untuk berfoto yang memungkinkan seluruh view pemandangan alam ikut tersapu bidikan camera.
Berbagi Peluang Wisata yang Ramah Ekonomi
Lihat Travel Story Selengkapnya