Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kekuatan Pasar Rakyat di Tiga Kota Wisata

14 Januari 2017   17:48 Diperbarui: 22 Januari 2017   08:57 1609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan Kota Malabar, Bersebelahan dengan Pasar Oro Oro Dowo/Dok. Pribadi

Namun konsumen harus pandai-pandai menawar harga di pasar yang satu ini. Hal itu diperkuat oleh pemilik kedai di dekat penginapan kami yang mengaku penduduk asli Yogyakarta dan sudah lama tinggal di sini. Kebetulan, saat itu kami sedang berlibur akhir Desember 2016.

“Pak, bagaimana triknya agar mendapatkan kain batik yang murah di Pasar Beringinharjo?”, tanyaku.

“Apa Anda pergi berombongan?”, dia balik bertanya. “Ya”, jawabku. Pria paruh baya itu kemudian memberikan tips sebagai berikut:

“Jika Anda pergi ke pasar berombongan, sebaiknya jangan masuk secara bersamaan. Seorang saja yang masuk terlebih dahulu, kemudian diikuti yang lain jika sudah mendapatkan informasi yang jelas. Lebih amannya, cari kios yang menjual barang grosir, bukan pedagang kaki lima”.

Sungguhpun demikian, Pasar Beringinharjo tetap menjadi salah satu alternatif tempat berbelanja yang menarik. Apalagi, diimbangi dengan seruan edukasi hemat berbelanja seperti yang tertulis di spanduk pasar. Kira-kira bunyinya demikian, “Berbelanjalah hanya sesuai kebutuhan!”.

Pasar Oro Oro Dowo, Kota Malang

Usai direvitalisasi, Pasar Oro-Oro Dowo peninggalan Belanda ini makin kinclong, nyaman, dan berkesan modern. Lokasinya berada di Jl. Guntur No. 20, Kelurahan Oro Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.

Bagian Depan Menuju Pintu Utama Pasar Oro Oro Dowo/Dok. Pribadi
Bagian Depan Menuju Pintu Utama Pasar Oro Oro Dowo/Dok. Pribadi
Running Teks di Pintu Utama Pasar Oro Oro Dowo/Dok. Pribadi
Running Teks di Pintu Utama Pasar Oro Oro Dowo/Dok. Pribadi
Pasar Rakyat ini dilengkapi dengan troli layaknya pasar swalayan. Tak hanya itu, tersedia ruang laktasi bagi ibu-ibu menyusui. Begitu setidaknya kesan saya saat melihat dari dekat pada Sabtu (14/1/2017).

“Selamat Datang di Pasar Rakyat Oro-Oro Dowo”, running teks itu terbaca jelas saat saya memasuki pintu utama Pasar Rakyat ini. Silih berganti, layar running teks itu menampilkan kalimat edukasi, “Jagalah Kebersihan, Ketertiban dan Kenyamanan Pengunjung”.

Dari dekat, tampak jelas deretan los memanjang dan bersekat sesuai zonanya. Sementara di sekelilingnya, berdiri kios-kios. Tiap los dan kios, dipasang papan penanda berdasarkan zonasi barang. Misalnya, ada papan penanda “Sayur Bu Wiji”, “Polo Pendem Mbak Ririn”, “Buah Mbak Lia”, “Daging Sapi Segar Hj. Sofiyah”, “Mbak Ami Daging”, dan lain sebagainya.

Suasana Pasar Oro Oro Dowo, Malang/Dok. Pribadi
Suasana Pasar Oro Oro Dowo, Malang/Dok. Pribadi
Zona Daging Segar,
Zona Daging Segar,
Pasar ini juga menyediakan area kuliner seperti kios “Pangsit Mie Ayam Arema Classic”, “Kuitiaw Goreng”, “Bubur Ayam Hongkong”, “Bakpao Medan”, dan jajan pasar lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun