Guna mendukung program Rumah Produksi Herbal, Baznas sebelumnya sudah menanam bibit pohon kelor sebanyak 7.500 batang di sekitar Kedungkandang. Beberapa produknya seperti sabun dan minyak gosok dari daun kelor, pernah ditampilkan di event Kompasianival 2015 di Gandaria City, Jakarta Selatan.
Wisata Herbal dan Trend Pembangunan Kota Kreatif
Seiring dengan meningkatnya populasi dunia dan perkembangan era Post MDGs (Millennium Development Goals), mendorong pentingnya setiap Pemkot untuk melakukan pembangunan berwawasan Kota Kreatif.
Seolah menjadi trend, kini bermunculan tema-tema pembangunan kreatif, seperti pasar kreatif, kampung kreatif, kota tematik berbasis sungai, dan semacamnya.
Hemat penulis, Rumah Produksi Herbal tidak sekedar tentang pembangunan tematik. Lebih dari itu, kehadirannya diharapkan benar-benar mampu menjawab kebutuhan masyarakat lokal. Penjelasan atas UU No. 23/2011 Tentang Pengelolaan Zakat, antara lain mengamanatkan bahwa:
“Zakat (termasuk Infaq dan Sedekah, pen.) merupakan pranata keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan keadilan, kesejahteraan masyarakat, dan penanggulangan kemiskinan”.
Sementara ini, “dana Baznas berasal dari pemotongan gaji PNS di lingkungan Pemkot Malang”. Selama tiga tahun, dana terkumpul yang semula Rp 1,7 Miyar, kini berkembang menjadi sekitar Rp 6,5 Milyar. Demikian jelas Ketua Baznas kota Malang saat peluncuran Rumah Produksi Herbal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H