Rintik hujan mulai jatuh, sesaat Bolang undur diri/dok. pribadi
“
Mila, belajar yang rajin ya Nak. Semoga cita-cita menjadi dokter, suatu saat tercapai”, kataku.
Ya Mila, ini hari baikmu, Mbak Lilik menambahkan.
Jangan sedih, kita adalah bersaudara, demikian timpal yang lain.
Bersama Bolang di gubuk tengah sawah/dok. pribadi
Tampak Mila diam sesaat. Sejurus kemudian, Mila mengucek-ngucek pelapuk matanya, seolah kemasukan benda asing. Tiba-tiba… air mata si Mila menetes begitu saja... Naluri perempuan muncul, Mbak Desy dan Mbak Lilik yang berada di dekatnya segera merangkulnya. Maka, terjadilah apa yang mesti terjadi… haru!
Suaana haru di gubuk sawah/Dok. pribadi
Suasana haru di gubuk tengah swah itu/Dok. pribadi
Setelah reda, Mbak Erent memotivasi, “
Nak, kamu tidak sendirian. Bahkan, ada anak-anak lain yang keadaan fisiknya kurang sempurna. Mila cantik dan sempurna, bersyukurlah”. Sementara Mas Saiful bilang, Jika nanti ada kesulitan, “
saya siap menjadi orang tua asuh”. Masing-masing anggota Bolang memberi
support dengan caranya sendiri-sendiri.
Mila diapit oleh Mas Saiful dan Mbak Lilik/Dok. Pribadi
Acara berikutnya, mobil merah maron segera meluncur ke rumah Dede, penyandang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dia siswa Kelas V SDN Pandanwangi III, Malang. Dede merupakan salah satu siswa "Kelas inklusif". Dede, tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah sempit. Ruang tamu, dapur dan kamar tidurnya menyatu berada dalam satu ruangan.
Dede, Anak Berkebutuhan Khusus bersama Orang tuanya di rumah kontrakannya/Dok. pribadi
Berbagi di Rumah Kontrakan Dede bersama Bolang/Dok. Pribadi
Lorong tempat sampah, persis di samping rumah kontrakan keluarga Dede/Dok. pribadi
Rumah kontrakan itu tinggal 3 bulan lagi habis masa sewanya. Tepat di lorong sebelah kiri rumah itu, terdapat tempat sampah. Sungguh pun begitu, Dede tampak ceria, ketika ia menerima bingkisan sederhana dari Bolang.
Hikmah: Bahagia Itu Sederhana, Berbagi itu Indah
Sepanjang perjalanan pulang, pengalaman di atas menjadi bahan pembicaraan Bolang. Gubuk tengah sawah menyimpan sejumlah hikmah dan pelajaran.
Meski Pak Rahman sudah berkecukupan, punya kebun dan usaha di tempat lain, sahabat baik Bolang itu masih rajin pergi bertani, sekaligus mengunjungi gubuk mungilnya. Asyik!
Di lain pihak, Mila dan Dede membutuhkan perhatian. Ada pelajaran berharga, ternyata bahagia itu sederhana. Berbagi itu indah.
Bacaan Inspiratif Lainnya:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya