Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Arema Mbliyut: Kolaborasikan Spirit Olahraga dan Wirausaha

28 September 2016   13:33 Diperbarui: 29 September 2016   07:13 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian desain accesories Arema Bliyut/dok. pribadi

Unik dan kreatif. Kata “Mbliyut” menjadi identitas khas Arek Malang (Arema) yang tergabung dalam komunitas Amazond, akronim dari Arema Zona Dinoyo. Arema Bliyut dan Amazond, tak bisa dilepaskan dari nama Iin BendhuIin Bliyut Korwil Dinoyoatau Iin Bliyut Arema Dinoyo (Bliyut terkadang ditulis Mbliyut). Pasalnya, ia cukup dikenal di komunitasnya dan sering disebut-sebut di media lokal terkait supporter Aremania. Pemuda itu, yang nama aslinya Zainudin, adalah koordinator wilayah (Korwil) Aremania Dinoyo, yang sering berkumpul di Gang II Jalan Gajayana, Dinoyo, Kota Malang. 

Suasana Gang II Jalan Gajayana, Dinoyo di siang hari/Dok. pribadi
Suasana Gang II Jalan Gajayana, Dinoyo di siang hari/Dok. pribadi
Belakangan ini, Iin Mbliyut Arema Dinoyo itu menjadi perbincangan di jejaring komunitasnya. Karena ia bersama Ucok dan kawan-kawan, baru saja merayakan hari jadi Amazond yang ke-17, terhitung sejak dideklarasikan pada tanggal 9, bulan 9, dan tahun 1999. Perayaan itu terasa berbeda, karena komunitas Amazond punya kreasi baru bernama “Mbliyut Merchandise” yang baru saja dilaunching. Mereka tampak bersemangat untuk mewujudkan spirit baru bahwa Arema itu bukan semata ihwal sepakbola, tetapi juga sarana berkumpul, berkreasi dan berwirausaha. Demikian pantauan Bolang saat menghadiri Hari Ulang Tahun Amazond ke-17 yang berlangsung di Stadion Dinoyo, Kota Malang pada Minggu pagi (25/9).

Mengenal Arema Mbliyut, Filosofi, Gagasan dan Tindakan

Arema bukan sekedar tentang Sepakbola. Komunitas Arema itu berkumpul, berkreasi, dan berwirausaha. Ini tema pertemuan hari ini. Aremania iku rodo-rodo mbliyut. Ayo kompak bersatu dalam hal positip. Selamat Ultah Amazond ke-17. Buktikan Malang dan Indonesia. Salam satu jiwa.

Demikian intisari sambutan Media officer Arema, Sudarmaji, yang didapuk untuk memotivasi komunitas Aremania-Aremanita yang hadir di forum itu. Tampak Ketua RT setempat, Lurah Dinoyo, Pejabat Pemkot Malang, Tim Manajemen Arema, Bang Ovan Tobing (Bang OT), kepolisian setempat, dan perwakilan korwil Arema se Malang Raya hadir di acara itu. Bahkan, jejaring Aremania dari luar kota Malang turut hadir, seperti Korwil Pasuruan, Lumajang, Jember, dll. Tak terkecuali, hadir pula Mbah Edan (Jombang) dan Arema “Leonisme” dari Banyuwangi.

Suasana Ultah Amazond ke-17 di Stadion Dinoyo/Dok. pribadi
Suasana Ultah Amazond ke-17 di Stadion Dinoyo/Dok. pribadi
Nama-nama korwil dan sebutan jejaring bagi komunitas ini unik-unik, seperti Andik Koreng, Aremania Pondok Pitu, Mbatik Blitar, Arema Voice, Sam Keceng, Arema Bersholawat, dll. Komunitas semacam itu, umumnya memiliki ciri-ciri seperti berkumpul atas dasar kesamaan hobi, hubungan antar anggota cukup cair, berinteraksi atas dasar persaudaraan, loyalitas dan saling percaya, serta tidak ada batasan baku dalam struktur organisasi. Iin Arema Mbliyut sempat menegaskan dari atas panggung, "AremKadit Basa Basi. Kami bersaudara dengan hati”.

Dalam kesempatan terpisah di bulan September 2016, saya pernah dua kali bertemu Sam Iin Mbliyut. Sam adalah bahasa walikan khas Arema, dibaca Mas. Saat kami ngobrol bersamanya, Sam Iin pernah saya tanya, mengapa mengunakan istilah Mbliyut? Berikut ini jawaban dia.

Mmm… tak pikir-pikir, menungso iku sering mbliyut. Maaf ya, komunitas kami itu campuran. Ada yang sembahyang dan tidak, ada yang shalat tapi bolong-bolong… Sebagian anggota kadang-kadang ada yang masih suka kubam-kubam… mbliyut.

Dulu saya pernah kena narkoba, sekarang sudah tidak lagi, kapok. Rasanya hidup ini pahit sekali. Karena itu, saya pernah sehari-hari memakai kaos dengan permintaan khusus bertuliskan “Kadit Henam Utas Utas Saud” (tidak maneh satu satu dua).

Iin Bendhu, Korwil Arema Mbliyut Dinoyo, saat berbincang bersama kami di sebuah warung rujak di Jl. Dinoyo Gang II, Kota Malang/Sumber foto: dokumen pribadi Muh. Yunus
Iin Bendhu, Korwil Arema Mbliyut Dinoyo, saat berbincang bersama kami di sebuah warung rujak di Jl. Dinoyo Gang II, Kota Malang/Sumber foto: dokumen pribadi Muh. Yunus

Istilah Sam Iin itu terkait kasus yang pernah menimpanya dengan ancaman Pasal 112 UU Narkotika Nomor 35 Tahun 2009. Namun Alhamdulillah, saya mendapatkan keringanan hingga akhirnya lepas. Saya dan kawan-kawan harus berubah. Tak pikir-pikir, menungso iku pancen mbliyut, demikian aku Sam Iin sambil tersenyum, Hehe… :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun