Sore itu butiran-butiran air terbawa mendung. Namun ia tak sempat menjatuhkan dirinya di sebuah desa. Namanya desa Sidomulyo. Desa ini merupakan sentra tanaman bunga di Kota Wisata Batu (KWB). Tampak lapak-lapak tanaman bunga berjajar rapi. Bunga itu ditata di kiri kanan sepanjang jalan Bukit Berbunga. Jalan ini merupakan jalur utama menuju Taman Rekreasi Selecta.
Hanya sekitar 4 km dari alun-alun KWB, kita dapat mencapai desa Sidomulyo. Dari sini perjalanan dapat diteruskan ke Selecta, taman rekreasi dengan view khas alam pegunungan. Jika penasaran terhadap eksotika para petani bunga segar, dari Selecta dapat dilanjutkan ke desa Punten, kecamatan Bumiaji Kota Batu. Tempat ini, dikenal pula sebagai tempatnya para petani bunga segar.
Keunikan Simbar Menjangan
Saat menyusuri Jalan Bukit Berbunga, saya melihat ada tanaman hias bergelantungan di sebuah lapak bunga pinggir jalan. Saya berhenti di situ. Tampak daunnya menghijau. Bentuk daunnya mempesona. Dia bergoyang-goyang lembut diterpa semilir angin sore. Jepret… seketika, pesonanya berpindah pada layar smartphoneyang saya bidikkan. Kedua anak kami bersama ibunya ikut terabadikan gambarnya… hehe!
Demikian jawab si ibu asal Pamekasan, Madura, sang penjaga kios. Kami setuju. “Baiklah kalau begitu, saya beli yang bermata empat”.
Masyarakat lokal (Indonesia) menyebut tanaman jenis paku-pakuan bernama Latin Platycerium coronariumitu dengan nama Tanduk Rusa atau Simbar Agung. Orang Sunda kerap kali menyebutnya Paku Uncal - Kidang Kidangan. Sementara masyarakat Jawa-Bali, menamakannya Simbar Menjangan.
Tanaman Simbar Menjangan merupakan jenis tumbuhan paku-pakuan. Daunnya berpola memanjang, bentuknya seperti “tanduk rusa”. Karena itu, tumbuhan ini sering pula disebut “tanduk rusa”. Daun Simbar Menjangan menjuntai ke bawah.