Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memaknai Ulang “Quadro Helix” di Ajang ICCC 2016

1 April 2016   16:39 Diperbarui: 1 April 2016   16:51 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebetulan, saya sebagai peserta masuk di Forum Akademisi. Nara sumber diskusi berasal dari akademisi Universitas Brawijaya Malang dan Luhur Fajar Martha dari Tim Reserach and Development (R & D) Harian Kompas.  Mas Fajar Martha memaparkan cara pengukuran indikator kinerja Indonesia Kota Kreatif, sementara akademisi dari UB memaparkan pentingnya "Daya Ungkit  Ekonomi Kreatif", dengan mengambil sampel di Kota Malang".

Sesuai dengan buku mannual bertajuk "Menuju Kota Kreatif Indonesia yang Berkelanjutan" yang diedarkan ke seluruh perserta, ada 10 Prinsip Kota Kreatif yang dijadikan koridor bagi pertumbuhan dan kota kreatif di Indonesia. Setelah disempurnakan, kesepuluh prinsip itu akan dijadikan sebagai bagian dari instrumen kebijakan pengembangan kota-kota kreatif di Indonesia. Kesepuluh prinsip tersebut adalah:  

  1. Kota kreatif adalah kota yang "welas asih"
  2. Kota kreatif adalah kota yang inklusif
  3. Kota kreatif adalah kota yang melindungi hak asasi manusia
  4. Kota kreatif adalah kota yang memuliakan kreativitas masyarakatnya
  5. Kota kreatif adalah kota yang tumbuh bersama lingkungan yang lestari, yang hidup selaras dengan dinamika lingkungan dan alam sekitar
  6. Kota kreatif adalah kota yang memelihara kearifan sejarah, membangun semangat pembaharuan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik untuk seluruh masyarakatnya
  7. Kota kreatif adalah yang dikelola secara transparan, adil dan jujur, yang mengedepankan nilai-nilai gotong royong dan kolaborasi, serta membuka akses dan partisipasi masyarakat untuk terlibat membangun kotanya
  8. Kota kreatif adalah kota yang dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat
  9. Kota kreatif adalah kota yang memanfaatkan energi terbarukan
  10. Kota kreatif adalah kota yang mampu menyediakan fasiliats  umum yag layak utnuk masyarakat, termasuk fasilitas yang ramah bagi kelompok masyarakat rentan dan berkebutuhan khusus.

Banyak topik dan materi menarik lainnya, karena keterbatasan waktu, mungkin akan saya sharing di lain waktu dan kesempatan. 

[caption caption="Penulis, di depan pintu gerbang menuju forum ICCC 2016/Dok. Pribadi"]

[/caption]Acara Pendukung ICCC 2016 di Kota Malang

Bersumber dari “Program Book” (2016) yang diterbitkan oleh panitia ICCC 2016 dan dibagikan kepada para peserta konferensi, termasuk saya yang hadir dalam kesempatan  itu (31/3), ada beberapa kegiatan yang mendukung ICCC, seperti Malang City Expo atau “Pekan  Kreatif Nusantara 2016”. Kegiatan ini dipusatkan di kawasan Stadion Gajayana Kota Malang.

Rangkaian kegiatan Pameran meliputi  pameran kota-kota/kabupaten kreatif Indonesia, Pameran ekonomi kreatif, seni dan budaya Nusantara, Gelar produk UMKM dan Kewirausahaan.  Penyelenggara juga akan menggelar Festival Kuliner, Talk shaw, dan workshop industri kreatif. Festival Film Malang, pameran lukisan, festival kuliner, Fashion on the Street, Mural dan Grafiti Festival, dan Malang Creative Week.

Panggung hiburan Expo 2016 didesain untuk panggung pertunjukan seni bagi para delegasi ICCC dan delegasi tamu dari Thailand. Tempatnya di belakang Garden Olympic Mall (MOG). Acara ini berlangsung sejak 1 April 2016 sampai dengan 4 April 2016, berlangsung di kawasan Stadion Gajayana Kota Malang, di mana MOG berada di kawasan itu.

Mumpung acara masih hangat, yuk hadiri dan nikmati hasil-hasil kreasi anak-anak muda bertalenta tersebut. Be Creative!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun