Kebetulan, saya sebagai peserta masuk di Forum Akademisi. Nara sumber diskusi berasal dari akademisi Universitas Brawijaya Malang dan Luhur Fajar Martha dari Tim Reserach and Development (R & D) Harian Kompas. Mas Fajar Martha memaparkan cara pengukuran indikator kinerja Indonesia Kota Kreatif, sementara akademisi dari UB memaparkan pentingnya "Daya Ungkit Ekonomi Kreatif", dengan mengambil sampel di Kota Malang".
Sesuai dengan buku mannual bertajuk "Menuju Kota Kreatif Indonesia yang Berkelanjutan" yang diedarkan ke seluruh perserta, ada 10 Prinsip Kota Kreatif yang dijadikan koridor bagi pertumbuhan dan kota kreatif di Indonesia. Setelah disempurnakan, kesepuluh prinsip itu akan dijadikan sebagai bagian dari instrumen kebijakan pengembangan kota-kota kreatif di Indonesia. Kesepuluh prinsip tersebut adalah:
- Kota kreatif adalah kota yang "welas asih"
- Kota kreatif adalah kota yang inklusif
- Kota kreatif adalah kota yang melindungi hak asasi manusia
- Kota kreatif adalah kota yang memuliakan kreativitas masyarakatnya
- Kota kreatif adalah kota yang tumbuh bersama lingkungan yang lestari, yang hidup selaras dengan dinamika lingkungan dan alam sekitar
- Kota kreatif adalah kota yang memelihara kearifan sejarah, membangun semangat pembaharuan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik untuk seluruh masyarakatnya
- Kota kreatif adalah yang dikelola secara transparan, adil dan jujur, yang mengedepankan nilai-nilai gotong royong dan kolaborasi, serta membuka akses dan partisipasi masyarakat untuk terlibat membangun kotanya
- Kota kreatif adalah kota yang dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat
- Kota kreatif adalah kota yang memanfaatkan energi terbarukan
- Kota kreatif adalah kota yang mampu menyediakan fasiliats umum yag layak utnuk masyarakat, termasuk fasilitas yang ramah bagi kelompok masyarakat rentan dan berkebutuhan khusus.
Banyak topik dan materi menarik lainnya, karena keterbatasan waktu, mungkin akan saya sharing di lain waktu dan kesempatan.
[caption caption="Penulis, di depan pintu gerbang menuju forum ICCC 2016/Dok. Pribadi"]
Bersumber dari “Program Book” (2016) yang diterbitkan oleh panitia ICCC 2016 dan dibagikan kepada para peserta konferensi, termasuk saya yang hadir dalam kesempatan itu (31/3), ada beberapa kegiatan yang mendukung ICCC, seperti Malang City Expo atau “Pekan Kreatif Nusantara 2016”. Kegiatan ini dipusatkan di kawasan Stadion Gajayana Kota Malang.
Rangkaian kegiatan Pameran meliputi pameran kota-kota/kabupaten kreatif Indonesia, Pameran ekonomi kreatif, seni dan budaya Nusantara, Gelar produk UMKM dan Kewirausahaan. Penyelenggara juga akan menggelar Festival Kuliner, Talk shaw, dan workshop industri kreatif. Festival Film Malang, pameran lukisan, festival kuliner, Fashion on the Street, Mural dan Grafiti Festival, dan Malang Creative Week.
Panggung hiburan Expo 2016 didesain untuk panggung pertunjukan seni bagi para delegasi ICCC dan delegasi tamu dari Thailand. Tempatnya di belakang Garden Olympic Mall (MOG). Acara ini berlangsung sejak 1 April 2016 sampai dengan 4 April 2016, berlangsung di kawasan Stadion Gajayana Kota Malang, di mana MOG berada di kawasan itu.
Mumpung acara masih hangat, yuk hadiri dan nikmati hasil-hasil kreasi anak-anak muda bertalenta tersebut. Be Creative!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H