Y: “Ya… Hampir setiap ada pameran buku Islam semacam ini, saya selalu datang”
X: “Wah… tampaknya banyak sekali buku-buku yang dibelinya?”
Y:”Ya, lumayan lah.
X: “Sudah diambil kuponnya, Bu?
Y: Oh… kupon apa?
X: “Kan setiap pembelian kelipatan Rp 50.000, bisa ditukarkan dengan 1 buah kupon. Saya baru tahu, karena tadi saya sempat tanya ke panitia, ternyata ada kupon umroh gratis.
Y: “Saya tidak tahu. Padahal saya beli banyak. Kebetulan bukunya tebal-tebal. Di mana tempat penukaran kuponnya?
X: “Itu Bu, di ujung lorong, dekat stand pakaian paling pinggir, di bagian Sekretariat Syakaa Organizer”.
Y: “Terima kasih. Kalau begitu akan saya tukarkan sekarang… Kenapa sih, panitia tidak memberikan info yang mudah diketahui pengunjung. Atau sekalian aja setiap kali beli buku senilai Rp 50.000, kita langsung diberikan kuponnya…? Sepertinya baru kali ini ada penukaran kupon umroh gratis… dulu-dulu nggak ada...”
[caption caption="Tempat Penukaran Kupon MIBF 2016/Dok. Pribadi"]
Demikianlah tanya bernada kritik dari si Ibu tadi, karena merasa tidak tahu kalau ada kesempatan menukarkan kupon gratis umroh. Padahal dia sering mengunjungi pameran MIBF yang diselenggarakan setiap tahun. Setelah saya tunjukkan lokasinya, dia tak segera langsung pulang sehabis menikmati kuliner, namun menuju ke lokasi penukaran kupon. Alangkah lebih baik, jika tim EO menyediakan pusat informasi pameran dan tempat penukaran kupon di lokasi strategis yang mudah diketahui pengunjung!