Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menjaring Prakarya Unggulan SMK Lewat “Persami” (1)

23 Februari 2016   23:41 Diperbarui: 24 Februari 2016   11:25 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Kita… kan mengikuti kebutuhan pasar. Jika pasar meminta seperti itu…. maka, kurikulumnya disesuaikan, dipadatkan… semacam sekolah akselerasi… jadi, sebagian  materi kelas 3 (Kelas XII, pen.) sudah diberikan di kelas 1 (kelas X, pen.). Sambil anak-anak bekerja di tempat praktik, mereka wajib menyelesaikan materi sekolah melalui e-Learning… dan setiap akhir pekan anak-anak di sini membuat prakarya…"

"Silahkan lihat proses produksi lampu LED KAAFF, dan nanti habis maghrib, anak-anak menunjukkan prakaryanya di Persami… silahkan dilihat saja…”

Begitulah gambaran ringkas mengenai aktivitas SMK Industri Al Kaaffah, seperti tutur GS. Kemudian kami diajak berkeliling melihat proses produksi Lampu LED KAAF. Di gudang pertama, kami menyaksikan ruang input logistic, tempat bahan-bahan baku produksi disiapkan. Para siswa selanjutnya merakit (assembling), hingga menjadi sebuah produk.

[caption caption="Ruang produksi, para siswa merakit bahan-bahan dari ruang input logistic menjadi produk LED KAAFF/Dok. Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Seorang siswa sedang mengerjakan proses produksi LED KAAF/Dok. Pribadi"]

[/caption]Di ruang berikutnya, para siswa mengechek ulang untuk memastikan mutu produk, apakah lampu menyala sempurna, remote control berfungsi, dan seterusnya. Di ruang Quality Control inilah para siswa mencatat hasilnya sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP) yang ditetapkan. Jika setelah dicheck setiap produk berfungsi, maka dikirim ke bagian berikutnya, yaitu bagian pengemasan (Packaging). Namun jika terdapat produk gagal atau tidak berfungsi, maka dikirim ke bagian perbaikan (maintenance).

[caption caption="Ruang Quality Control, siswa-siswi SMK mengecek apakah produk berfungsi sempurna/Dok. Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Siswa SMK Al Kaaff tampak sedang memeriksa hasil produk di ruang Quality Control/Dok. Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Kartu Kendali, SOP Perakitan Lampu LED KAAFF/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Barang yang sudah dikemas, menunjukkan barang itu siap untuk dijual. Tugas berikutnya bagi divisi marketing untuk memasarkannya. Siswa yang terlibat dalam pengerjaan proses produksi tersebut, mendapatkan reward dari pihak sekolah, sesuai dengan perolehannya. Mereka yang mendapatkan tambahan pekerjaan di sore hari seperti itu, dipilih berdasarkan seleksi, dan ditempatkan sesuai dengan prestasinya. Begitulah secara ringkas kegiatan proses produksi LED KAAF di sekolah. Menjelang maghrib, para siswa berhenti bekerja, untuk bersiap-siap melaksanakan shalat maghrib.

[caption caption="Bermacam-macam Produk LED KAAFF siap dipasarkan/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Menyaksikan Ajang Kreativas Persami

Usai shalat maghrib berjama’ah, para peserta Persami melaksanakan apel sekitar 20 menit. Selanjutnya mereka berbaur dengan kelompok masing-masing. Kelompok Persami, bergegas menuju tenda-tenda sarnafil. Ada 10 meja di tata rapi di bawah tenda-tenda itu, masing-masing kelompok menjaga mejanya dan memajang produk unggulannya. Kami diberi kesempatan untuk mengelilingi satu per satu booth mereka. Menanyakan ide produknya, manfaatnya, proses pembuatannya, dan lain sebagainya. Berikut ini salah satu contohnya, yang oleh kelompoknya diberi merk “pendeteksi nyamuk ACEO”.[caption caption="Alat Pendeteksi Nyamuk ACEO, yang dipamerkan di ajang Persami/Dok. Pribadi"]

[/caption] 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun