Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menjaring Prakarya Unggulan SMK Lewat “Persami” (1)

23 Februari 2016   23:41 Diperbarui: 24 Februari 2016   11:25 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Persiapan Persami di SMK Al Kaaffah, Dilem, Kepanjen Malang/Dok. Pribadi"][/caption]Sebuah SMK Industri di selatan Kota Malang, menjadikan prakarya sebagai tradisinya. Prakarya itu ditampilkan di bawah tenda-tenda sarnafil di akhir pekan. Ada alat pendeteksi nyamuk berlampu biru yang disuka nyamuk. Alat pendeteksi ini akan membunuh nyamuk yang mendekati rangkaiannya. Cocok untuk kamar tidur. Ada pula alat pendeteksi kebocoran elpiji dengan sensor MQ32, Gazebo Panel Surya, Kapsul Pendingin Minuman, dan masih banyak lagi. Aktivitas English Conversation dan Café Ilmu pun dikemas dalam ajang bertajuk “Persami” (Pembelajaran Sabtu Malam Minggu). Ruh SMK itu, ada di prakarya yang ditampilkan dari "Persami" satu ke "Persami" berikutnya.[caption caption="Malam Hari, produk-produk prakarya siswa SMK Al Kaaffah dipamerkan di bawah tenda-tenda ini/Dok. Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Alat Penyerap dan Penympan Panas Matahari bernama Gazebo Panel Surya/Dok. Pribadi"]

[/caption]Mereka seolah seperti belajar sambil berkemah. Namun “Persami” ini beda banget dengan Persami ala Pramuka. Persami SMK diadakan setiap akhir pekan, di akir bulan sesuai program. Setiap siswa dari jurusan yang memiliki kompetensi keahlian berbeda, dipadukan dalam satu kelompok kecil, berkisar antara 8-12 orang.

Misalnya, kelompok prakarya pembuat “Kapsul Pendingin Minuman”, berisi siswa yang memiliki keahlian bidang teknik kendaraan ringan, teknik komputer dan jaringan, serta teknik audio video. Untuk memfungsikan alat tersebut, cukup dicolokkan dengan laptop via kabel USB. Begitulah tradisi siswa SMK Industri Al Kaaffah, yang berlamatkan di Jl. Semeru No. 18 A Dilem, Kepanjen Kabupaten Malang.

[caption caption=""Kapsul Pendingin Minuman", Cukup Dihubungkan dengan Laptop/Dok. Pribadi"]

[/caption]Di bawah tenda-tenda sarnafil di halaman sekolahnya, mereka menampilkan kreasi terbaiknya untuk mendapatkan penilaian. Bagi kelompok yang dinilai karyanya paling layak, produknya akan dikembangkan lebih lanjut untuk diproduksi secara massal. Salah satu produk unggulan bernama LED KAAFF, dihasilkan dari kelompok semacam ini. Luar biasa. Setelah melewati proses yang panjang, produk LED KAAF telah mendapatkan lisensi dari Eropa. Salah satu cirinya, produk itu telah bertanda CE, singkatan Conformité Europeenne. Artinya, "Kesesuaian Eropa”. Lisensi CE dikeluarkan oleh negara sekelas Perancis.

Tradisi mereka patut diapresiasi. Sama halnya mengapresiasi putra Indonesia berprestasi, seperti Rio Haryanto, pembalap F1. Apresiasi yang sama juga patut diberikan, kepada putra-putra terbaik Indonesia yang sedang berada di luar negeri. Seperti mereka, WNI generasi muda yang berada di AS, yang baru baru ini diajak pulang oleh Pak Jokowi, untuk kembali membangun negeri. Ringkasnya, banyak diantara putra-putri bangsa yang berpotensi, mereka layak mendapatkan apresiasi sepantasnya. Saya yakin, suatu pasti ada celah terbuka untuk mereka...

Berikut kami paparkan hasil kunjungan kami, bersama Baznas (Badan Amil Zakat nasional) Kota Malang, setelah melihat dari dekat aktivitas Persami di akhir Januari lalu (30/01/2016).

Menyaksikan Proses Produksi Lampu LED KAAF

Sebenarnya, saya sudah tiga kali mengujungi tempat ini, terhitung sejak November-Desember 2015 dan Januari 2016. Namun baru pada akhir Januari 2016 itulah, kami sempat melihat aktivitas Persami. Sore itu, kami tiba di lokasi, ditemui oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren al Islamu al Ainul Baahirah, yang mengelola SMK Al-Kaaffah. Panggil saja beliau dengan sebutan Gus Shaleh (GS). Orang-orang sekitarnya kerap memangilnya Abah Shaleh.

[caption caption="Ngobrol santai bersama GS (kanan gambar), di Padepokannya, Dilem, Kepanjen/Dok. Pribadi"]

[/caption]Sore itu, sebelum menyaksikan Persami, kami sempat ngobrol dengan GS di padepokannya yang indah. Di dinding padepokan berbahan bambu, terpajang foto GS sedang memeluk harimau. GS memang benar memelihara harimau, dan saya sempat menyaksikannya.

[caption caption="GS sedang mengusap-usap lembut si Wulan, harimau peliharaannya/Dok. Pribadi"]

[/caption]Ketika ditanya seputar motivasi mendirikan SMK, proses pembelajaran dan kinerja sekolahnya, GS memaparkan berikut ini.

“Saya ingin punya tinggalan, sebelum saya mati….. Saya kepingin ada sekolah unggul. Karena itu, aspek karakter, jadi prioritas kami. Setiap enam bulan sekali, anak-anak harus mengikuti seleksi psikotest. SMK ini membutuhkan anak-anak yang memiliki daya juang tinggi… sekolah ini tidak menerima pindahan dari sekolah lain...”

Kami bekerja sama dengan sejumlah perusahaan, seperti Sharp, IndoMobil… dan Alhamdulillah, hampir semualah… anak-anak lulusan di sini direkrut perusahaan, bahkan ada yang sudah direkrut pada saat mereka sedang melaksanakan Praktek Kerja industri (Prakerin)… sebelum mereka lulus sekolah”.

“Kita… kan mengikuti kebutuhan pasar. Jika pasar meminta seperti itu…. maka, kurikulumnya disesuaikan, dipadatkan… semacam sekolah akselerasi… jadi, sebagian  materi kelas 3 (Kelas XII, pen.) sudah diberikan di kelas 1 (kelas X, pen.). Sambil anak-anak bekerja di tempat praktik, mereka wajib menyelesaikan materi sekolah melalui e-Learning… dan setiap akhir pekan anak-anak di sini membuat prakarya…"

"Silahkan lihat proses produksi lampu LED KAAFF, dan nanti habis maghrib, anak-anak menunjukkan prakaryanya di Persami… silahkan dilihat saja…”

Begitulah gambaran ringkas mengenai aktivitas SMK Industri Al Kaaffah, seperti tutur GS. Kemudian kami diajak berkeliling melihat proses produksi Lampu LED KAAF. Di gudang pertama, kami menyaksikan ruang input logistic, tempat bahan-bahan baku produksi disiapkan. Para siswa selanjutnya merakit (assembling), hingga menjadi sebuah produk.

[caption caption="Ruang produksi, para siswa merakit bahan-bahan dari ruang input logistic menjadi produk LED KAAFF/Dok. Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Seorang siswa sedang mengerjakan proses produksi LED KAAF/Dok. Pribadi"]

[/caption]Di ruang berikutnya, para siswa mengechek ulang untuk memastikan mutu produk, apakah lampu menyala sempurna, remote control berfungsi, dan seterusnya. Di ruang Quality Control inilah para siswa mencatat hasilnya sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP) yang ditetapkan. Jika setelah dicheck setiap produk berfungsi, maka dikirim ke bagian berikutnya, yaitu bagian pengemasan (Packaging). Namun jika terdapat produk gagal atau tidak berfungsi, maka dikirim ke bagian perbaikan (maintenance).

[caption caption="Ruang Quality Control, siswa-siswi SMK mengecek apakah produk berfungsi sempurna/Dok. Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Siswa SMK Al Kaaff tampak sedang memeriksa hasil produk di ruang Quality Control/Dok. Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Kartu Kendali, SOP Perakitan Lampu LED KAAFF/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Barang yang sudah dikemas, menunjukkan barang itu siap untuk dijual. Tugas berikutnya bagi divisi marketing untuk memasarkannya. Siswa yang terlibat dalam pengerjaan proses produksi tersebut, mendapatkan reward dari pihak sekolah, sesuai dengan perolehannya. Mereka yang mendapatkan tambahan pekerjaan di sore hari seperti itu, dipilih berdasarkan seleksi, dan ditempatkan sesuai dengan prestasinya. Begitulah secara ringkas kegiatan proses produksi LED KAAF di sekolah. Menjelang maghrib, para siswa berhenti bekerja, untuk bersiap-siap melaksanakan shalat maghrib.

[caption caption="Bermacam-macam Produk LED KAAFF siap dipasarkan/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Menyaksikan Ajang Kreativas Persami

Usai shalat maghrib berjama’ah, para peserta Persami melaksanakan apel sekitar 20 menit. Selanjutnya mereka berbaur dengan kelompok masing-masing. Kelompok Persami, bergegas menuju tenda-tenda sarnafil. Ada 10 meja di tata rapi di bawah tenda-tenda itu, masing-masing kelompok menjaga mejanya dan memajang produk unggulannya. Kami diberi kesempatan untuk mengelilingi satu per satu booth mereka. Menanyakan ide produknya, manfaatnya, proses pembuatannya, dan lain sebagainya. Berikut ini salah satu contohnya, yang oleh kelompoknya diberi merk “pendeteksi nyamuk ACEO”.[caption caption="Alat Pendeteksi Nyamuk ACEO, yang dipamerkan di ajang Persami/Dok. Pribadi"]

[/caption] 

Dik, bagaimana awal mula muncul ide membuat prakarya ACEO?” Tanya saya. Perwakilan kelompok itu menjawab:

Saat menjelang tidur, kami sering didatangi nyamuk. Terpikir bagaimana cara yang efektif agar nyamuk tak mendatanginya. Kami dituntut untuk menciptakan suatu karya teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak umum”.

Luar biasa, bukan? Sederhana, tapi mak jleb, begitu kata Arek Jawa Timuran, hehe :)

Lalu kelompok kami sepakat, membuat alat pendekteksi nyamuk ACEO, dibimbing oleh Bapak Umam Al-Muqtashid. ACEO itu sendiri, merupakan gabungan kelompok teknologi dari 3 kompetensi keahlian di SMK Al Kaaffah, yaitu Teknik Audio Video, Teknik Kendaraan Ringan, dan Teknik Komputer & Jaringan.

Apa fungsinya? Salah satu di antara mereka menjawab:

Rangkaian pendekteksi nyamuk akan membunuh nyamuk yang mendekat pada rangkaian. Alat pendeteksi ini diberi warna biru, warna itu disuka nyamuk. Ketika lampu kamar dimatikan, nyamuk-nyamuk akan tertarik mendekati lampu biru itu, akibatnya nyamuk akan tersedot dan mati terkena arus listrik”. Hemm… cerdik, pikirku.

Bagaimana cara penggunaannya?”

Mereka menunjukkan cara penggunaannya kepada kami, sesuai dengan urutan prosedur yang telah mereka buat, yaitu:

  1. Menghubungkan kabel listrik dengan terminal listrik. Pastikan semua kabel terhubung dengan listrik
  2. Tekan tombol on pad saklar
  3. Matikan lampu utama ruangan, sehingga hanya terdapat cahaya dari rangakian alat Pendeteksi Nyamuk
  4. Nyamuk akan mati dengan sendirinyam saat nyamuk mendekat pada rangkaian alat Pendeteksi Nyamuk

Menarik bukan? Itulah salah satu dari 10 produk karya mereka. Produk-produk berikutnya dapat dibaca pada artikel saya bertajuk "Mentradisikan Persami, Lahirkan Mizu Team". Hemat saya, mereka patut mendapat apresiasi, agar siswa-siswi itu semakin percaya diri untuk terus melahirkan kreasi-kreasi baru yang bermanfaat untuk publik.

Ternyata, lewat Persami, SMK ini dapat menjaring teknologi-teknologi kreatif masa depan yang bermanfaat untuk khalayak. Ketika para siswa diberi tantangan dan difasilitasi, muncul prakarya-prakarya baru, yang mungkin hasilnya tidak kita duga sebelumnya.

----------------------------------

Catatan:

Barangkali pembaca tertarik, dapat menghubungi kelompok itu atau kunjungi SMK Al Kaffah Kepanjen, Malang, sesuai alamat yang tertera di atas. Informasi ini sama sekali bukan bermaksud sebagai iklan terselubung, karena produknya masih bersifat sangat sederhana dan masih perlu disempurnakan lebih lanjut. Sungguh pun begitu, kreativitasnya sudah terlihat. Penulis hanya berusaha memberikan jalan, agar jejaring terbuka buat mereka di masa depan. Salam penuh apresiasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun