[caption caption="Mahasiswi PGMI anggota Komunitas Kreatif Seni sedang memainkan salah satu alat musik di area Festival/Dok. Pribadi"]
Festival itu merupakan bagian dari rangkaian acara memeriahkan International Conference of Islamic Scholars (ICIS) 2015 yang berlangsung sejak 23-25 November 2015 di UIN Malang. Konferensi itu mengusung tema “Upholding Islam as Rahmatan Lil ‘Alamin: Capitalizing Spiritually and Intellectuality Toward Better Life of Human Being”. Ada 32 delegasi dari mancanegara.
ICIS 2015 berkepentingan menyuarakan pentingnya Islam yang damai untuk semua. Seperti diberitakan di Kemenag.go.id, pertemuan itu bertujuan untuk “memperkuat pemahaman Islam yang moderat dan toleran, mewujudkan sistem pendidikan yang memadukan fikir dan zikir, membuka jaringan ulama dan pemikir Islam dunia, serta menemukan titik persamaan perjuangan dalam menatap masa depan dan dunia global”.
Masih menurut sumber itu, sebelumnya Sekjen ICIS KH Hasyim Muzadi mengaku prihatin dengan terjadinya konflik antar negara, terutama di Timur Tengah. Termasuk juga munculnya gerakan ekstrimisme dan terorisme yang dikomandoi pihak-pihak yang mengatasnamakan Islam. Pada saat yang sama, konflik internal umat Islam, Sunny-Syiah juga tak kunjung reda”.
Sementara Festival itu sendiri, sesuai jadwal yang terpampang di backdroup panggung Festival berlangsung sejak 23-27 November 2015. Lokasinya di salah satu areal parkir kampus UIN Maliki Malang. Ada 60 booth di arena festival bertemakan “Islamic Product”, seperti stand untuk halal food, bank syari’ah, Islamic Tour and Tourism, kerajinan batik dan lain sebagainya.
[caption caption="Salah satu booth, menampilkan aneka buah dan produk tanaman di sebuah stand berbentuk joglo/Dok. Pribadi"]
[caption caption="Desain Arsitektur Bangunan Pencakar Langit, Produk Mahasiswa UIN Maliki Malang/Dok. Pribadi"]
Kreasi Sanggar Seni Bina Madrasah
Di luar forum ICIS 2015, penampilan “Sanggar Seni Bina Madrasah” saat melantunkan lagu khas Tanjung Perak itu menarik perhatian saya. Karena itu saya mewancarai salah seorang di antara mereka.
“Maaf Mbak, boleh nanya kelompok ini utusan dari mana?
“Oh… boleh. Kami mahasiswa PGMI semester V Kelas B, UIN Maliki Malang. Kebetulan, kami sedang latihan seni musik etnik untuk suatu event habis UAS nanti…”, demikian Mbak Hariroh Ainil Fitriyah menegaskan.